3 Berita Terpopuler: Kekecewaan Kadisnakertrans Jatim Pada PT Smelting, Divestasi Saham Freeport, dan Pengguna Taksi Online Dipalak Preman

Jakarta, KPonline – Sepanjang hari Sabtu (2/9/2017), artikel berjudul ‘Kadisnakertrans Jawa Timur Kecewa dengan PT Smelting’ menjadi yang paling banyak dibaca. Artikel ini terkait dengan gugatan yang dilakukan PT Smelting terhadap Kadisnakertrans Jawa Timur di PTUN Surabaya.

“Kami siap menghadapi gugatan itu. Kami jelas kecewa, karena PT Smelting telah merusak hubungan baik antarpartner kerja,” kata Setiadjit, seperti dikutip beberapa media.

Bacaan Lainnya

Selang beberapa hari setelah Setiadjit menyampaikan kekecewaannya kepada publik, PT Smelting kemudian mencabut gugatannya.

Posisi kedua ditempati artikel berjudul, ‘Fatamorgana Divestasi 51% Saham Freeport’. Artikel ini selama beberapa hari berturut-turut menjadi yang paling banyak dibaca.

Sedangkan artikel terpopuler ketiga adalah ‘Pesan Taksi Online, Anggota FSPMI Ini Dipalak Preman’. Seorang anggota FSPMI di Bekasi, yang dipalak preman ketika hendak memesan taksi online. Hal ini menandakan, bahwa perseteruan antara jasa transportasi berbasis online dan pangkalan masih terjadi.

1. Kadisnakertrans Jawa Timur Kecewa dengan PT Smelting

Kadisnakertrans Provinsi Jawa Timur, Setiadjit.

Setiadjit menyayangkan langkah gugatan yang dilakukan PT Smelting. Ia menerangkan, ketika ada hearing dengan di Komisi E DPRD Jawa Timur, Disnakertrans dan pekerja hadir. Sedangkan, PT Smelting yang juga diundang hearing, tidak hadir. Bahkan, undangan hearing sebanyak dua kali, PT Smelting tidak ada niatan baik dan tidak hadir.

“Sekarang lebih parah lagi, kami digugat. Mestinya sebagai partner kan harus dibicarakan baik-baik, jika ada permasalahan,” cetusnya.

Mengahadapi gugatan ini, pihaknya telah menugaskan tujuh orang stafnya sebagai tim tujuh untuk menghadapi gugatan di PTUN PT Smelting yang dipimpin Totok Nur Handayanto, Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disnakertrans Jawa Timur.

Dia sudah melaporkan perkara ini kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Dirjen PHI Jamsos Kemenakertrans Haiyani Rumondang.

“Kami sangat menyesalkan, karena kami tidak henti-hentinya turun ke bawah mengajak diskusi, dialog dan memediasi mereka dengan serikat pekerja logam,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya…

2. Fatamorgana Divestasi 51% Saham Freeport

Aksi buruh PT Freeport Indonesia di Papua.

Marilah kita mengurai realitas dari apa yang disebut pemerintah sebagai keberhasilan itu dan bahkan sudah diberitakan luar biasa seolah-olah pemerintah inilah pemerintah super yang mampu mengalahkan Amerika, meskipun Freeport itu bukanlah mewakili Amerika. Tapi sudahlah, memang saat ini pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi butuh banyak berita positif untuk menutupi sebegitu banyak kerja negatif dan menutupi kegagalan di banyak sektor.

Pertanyaan yang harus dijawab jujur adalah apakah benar divestasi saham 51% itu akan membawa pemerintah dan negara berdaulat di Freeport? Jawabannya tentu benar. Kita akan punya pengaruh kuat dan akan mengendalikan operasional Freeport sebagai pemegang saham mayoritas.

Akan tetapi, jangan lupa, tetapinya ini yang bikin tidak enak situasi. Itu hanya akan terjadi jika yang membeli divestasi saham itu adalah Pemerintah dengan menggunakan dana APBN.

Mungkinkah pemerintah akan mampu membeli divestasi saham tersebut?

Baca Selengkapnya…

3. Pesan Taksi Online, Anggota FSPMI Ini Dipalak Preman

Driver ojek online ‘yang tergabung dalam organisasi FSPMI melakukan aksi unjuk rasa di Kementerian Perhubungan.

Kekerasan terhadap pengemudi taksi online (grab, uber, go-car) masih kerap terjadi. Salah satunya di Kabupaten Bekasi. Tidak jarang, penumpang pun sering mengalami intimidasi bahkan tindakan pemalakan oleh preman.

Seperti yang menimpa anggota FSPMI berinisial Pr (30th). Peristiwa terjadi pada Rabu (30/8/2017) sore. Bermula saat korban hendak memesan taksi online (grab) yang hendak menuju stasiun Gambir.

Korban menunggu taksi online di sekitar kawasan cifes (depan hotel) Cikarang Selatan. Saat taksi online pesenan datang, ada oknum preman yang mendatangi korban. Di situ, cekcok mulut terjadi.

Pengemudi pun mengalah dan pergi bermaksud menghindari keributan. Akhirnya oknum preman tersebut mendatangi korban (pr) yang belum sempat naik mobil.

Baca Selengkapnya…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *