14 Bulan Perjuangan PUK SPAI FSPMI PT Delta Phasindo, Penuh Duka dan Air Mata

PUK SPAI FSPMI PT Delta Phasindo yang beralamat di dearah Ciracas, Jakarta Timur, masih berjuang untuk mendapatkan hak-haknya.

Jakarta, KPonline – Lebih dari 14 bulan dan hampir terlupakan. Begitulah kira-kira perjuangan PUK SPAI FSPMI PT Delta Phasindo yang beralamat di dearah Ciracas, Jakarta Timur.

Sejauh ini, PUK SPAI FSPMI PT Delta Phasindo ini telah gigih melawan walaupun sebagian besar mereka adalah buruh perempuan (emak-emak).

Bacaan Lainnya

Mereka pantang menyerah. Terbukti, sampai saat ini, mereka masih melawan walau pun sudah tidak menikmati gaji.

Meski pun kadang puncak kejenuhan itu hadir. Terlebih ketika menyadari semua sudah dilakukan. Semua sudah dilaksanakan. Semuanya sudah dan sudah dijalankan, akan tetapi hingga hari ini belum juga ada titik terang tentang kejelasan nasib mereka.

Apa yang harus dilakukan lagi selain menekan Pemerintah agar berpihak kepada pekerja Delta Phasindo?

Sementara jalan sudah letih. Bahkan dana kas organisasi habis tak tersisa untuk mondar mandir untuk mencari keadilan.

“Kami iri kepada mereka yang solid melawan dan berhasil dengan perlawanannya. Akan tetapi apa daya kami hanya emak emak yang ingin berjuang demi hak kami yang seharusnya kami terima dari perusahaan itu,” ujar salah satu anggota PUK SPAI FSPMI PT Delta Phasindo.

“Perjuangan memang membutuhkan pengorbanan. Akan tetapi bila amunisi habis, harus berbuat apalagi sedangkan kami hanya emak emak,” ujarnya.

“Semua semua jalan sudah kami tempuh akan tetapi belum juga terlihat apalagi selesai hingga saat ini anggota menanyakan sampai kapan ini berakhir, kami butuh makan untuk hidup bukan menunggu yang gak jelas.”

“Berjuang ternyata berat, bahkan mengorbankan segalanya sudah 14 bulan kami tidak di gaji dan menikmati gaji, yang ada pengeluaran tiap hari. Dari mana lagi kami bisa hidup kalau sudah tidak bekerja lagi berharap kasus kami cepet selesai dan bisa terbayarkan gaji dan pesangon kami,” ungkapnya dalam isak tangis terbata bata.

“Semua sudah kami lakukan, harapan terakhir hanya kepada Allah SWT dalam memberikan keadilan dan keajaiban. Bantu kami dalam setiap doa kawan kawan buruh, semoga ada kebaikan yang dikabulkan untuk mengakhiri semua ini,” pungkasnya sambil memgusap air mata yang hampir jatuh.

Tetapi apakah duka dan air mata ini membuat mereka patah hati? Tidak. Sejatinya ini adalah seruan, untuk sekali lagi menguatkan simpul solidaritas dan meneguhkan perlawanan.

Sepanjang api semangatnya belum mati, PUK SPAI FSPMI PT Delta Phasindo akan tetap tegak berdiri. (Omp/Jim).

Pos terkait