Satu Lagi Tulisan tentang Buruh Yang ikhlas Berjuang

“Jane duwe mental opo arek loro kuwi,mbrebes mili ” demikian ditulis Anurib di Grup Whatsapp Anggota PUK FSPMI PT PARIN pagi ini ,yang bila diterjemahkan ” Sebenarnya mental apa yang mereka berdua miliki,membuatku ingin meneteskan air mata saja”.

Kalimat itu memang menggambarkan sebuah situasi batin yang mendalam saat berhadapan dengan kedua orang ini,mereka bernama Erwin dan Suprapto.

Bacaan Lainnya

Kisah ini menambah satu lagi catatan tentang pejuang buruh yang dengan tulus ikhlas ikut memperjuangkan Upah buruh.yang terselip saat aksi Perjuangan Upah 2018 yang di laksanakan serentak seluruh Indonesia pada hari ini (10/11),ditengah keterbatasan dan kemustahilan untuk bisa merasakan hasil perjuangan ini mereka tetap tidak mau berpangku tangan meski sebagian besar buruh lain sudah malas untuk berjuang.

Erwin adalah seorang mantan buruh yang sejak setahun lalu di PHK dari PT PARIN Sidoarjo,sedangkan Suprapto,dirinya bahkan baru tiga hari ter PHK dari pabrik yang sama dengan liku liku nya.

Jika Erwin mungkin sudah bisa mengikhlaskan PHK nya lantaran sudah setahun dirinya menjalani,namun Suprapto ini baru selasa (7/11) lalu harus merasakan pil pahit PHK itu,setelah kurang lebih enam tahun jadi buruh OS dan dua tahun PKWT ditambah lagi dirinya menyaksikan bagaimana orang lain yang mungkin secara militansi perjuangan masih dibawahnya justru yang menikmati hasilnya jadi PKWTT.

Namun hal itu tidak lantas membuat anggota Garda Metal ini menyalahkan PUK nya,sebab dirinya faham bagaimana kronologi advokasi yang sudah dilakukan para pengurus,dirinya faham jika PUK bukanlah Dewa yang bisa memenangkan segalanya.

Hari ini dirinya hadir dalam aksi 10/11,foto tersebut membuat semua anggota di dalam grup WA yang tidak bisa ikut aksi merasa merinding,salut dan hormat atas keikhlasan juangnya.

Kita ini adalah generasi pendobrak,generasi pejuang yang harus berbuat,yang harus rela “menanam pohon” ,jika mungkin kita tidak bisa sampai menikmati buahnya maka setidaknya anak anak kita yang akan menikmati manisnya buah dari pohon yang sudah kita tanam,Demikian ungkap Suprapto yang membuat hening orang orang disekitarnya (seperti di ceritakan Anurib ).

Khoirul Anam/Sidoarjo.

Pos terkait