Jakarta,KPonline – Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi mengungkapkan, informasi yang diperolehnya ada sekitar 250 ribu guru honorer yang akan diangkat jadi PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Bila informasi tersebut benar, Unifah berharap pemerintah mengutamakan honorer yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi.
“Kalau di daerah 3T utamakan guru honorerkarena mereka yang sudah bertahun-tahun mengabdi. Jangan ambil data siluman, yang tiba-tiba muncul,” kata Unifah usai Nyekar di TMP Kalibata untuk memperingati Hari Pahlawan dan HUT PGRI ke-72 di Jakarta, Jumat (24/12).
Dia mengimbau agar rekrutmen guru honorermenjadi PNS atau P3K jangan KKN.
Sistemnya harus terbuka dan diberi kesempatan kepada mereka yang sudah terdata dengan baik. Dengan begitu profesionalisme lebih dikedepankan.
“Jangan seperti rekrutmen sebelumnya yang tidak transparan. Sama-sama dites tapi ada yang lulus dan ada yang tidak. Yang tidak lulus nggak tahu kenapa tidak lulus karena nilainya tidak ada,” bebernya.
Unifah lagi-lagi meminta agar guru honorer yang sudah menutupi krisis guru PNS diberikan perhatian khusus oleh pemerintah. Jangan malah dibiarkan atau dibuang karena berharap diganti guru baru.
“Itu sangat menyakitkan guru honorer. Jangan melupakan jasa mereka. Kalau bukan mereka, proses belajar mengajar akan terganggu apalagi saat krisis guru seperti ini,” tandasnya
Baca juga artikel lain terkait dengan PGRI:
Jangan Salah Persepsi Jika Guru Tuntut Kesejahteraan, Inilah Latar Belakang Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional: KSPI Desak Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Para Guru