Menuju Monas, Buruh Tuntut Kesejahteraan

Jakarta, KPonline – Massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan, unjuk rasa mereka tidak berkaitan dengan dugaan penodaan agama yang dilakukan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Serikat buruh tersebut, Jumat (2/12), bergerak menuju Monumen Nasional untuk berdemonstrasi terkait penetapan upah minimum provinsi yang menurut mereka tidak berpihak kepada pekerja.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi mengatakan, lembaganya menggelar unjuk rasa secara serentak di 15 provinsi. “Aksi kami terpisah dengan aksi umat Islam di Monas,” ujarnya saat ditemui di Tugu Tani, Jakarta, Jumat siang.

Rusdi berkata, KSPI menolak formulasi kenaikan UMP sebesar 8,25 persen. Ia menilai kenaikan itu tidak signifikan karena Kementerian Ketenagakerjaan masih mengacu pada Peraturan Pemerintah 78/2015 tentang Pengupahan.

KSPI, kata Rusdi, menutut Presiden Joko Widodo mencabut peraturan pemerintah yang disebutnya menyengsarakan buruh itu. KSPI juga menutut Pemprov DKI membatalkan UMP 2017 yang berada di angka Rp3,3 juta.

Mereka mendesak nominal itu ditingkatkan menjadi Rp3,8 juta.

Sebelumnya Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono meminta buruh untuk tidak ikut berdemo bersama massa dari berbagai organisasi Islam yang menuntut percepatan proses hukum terhadap Basuki alias Ahok.

“Aksi buruh boleh, tapi jangan bersamaan hari ini,” ujar Soni.

Soni mengaku belum menerima pemberitahuan tentang unjuk rasa yang digelar KSPI. Jika dua kelompok massa berbeda berdemonstrasi pada lokasi yang sama, Soni khawatir keributan dapat muncul.

Sumber: CNN Indonesia

Pos terkait