Untuk Kamu Para Pencari Kerja, Jangan Percaya Pada Pemberi Harapan Palsu

Jakarta, KPonline – Jika ada rasa galau yang paling nggak karuan, barangkali itu hanya dimiliki oleh para pencari kerja. Aku pernah merasakan, soalnya.

Bayangkan, para pencari kerja ini kesana kemari memasukkan lamaran. Setiap saat hatinya berdegup kecang, berharap ada lowongan. Tetapi sekedar panggilan pun tak kunjung datang.

Hampir setiap hari, mereka berjalan dari satu pabrik ke pabrik lain. Berjalan kaki berkeliling kawasan industri. Peluh dan keluh sudah tak dihiraukan lagi, demi pekerjaan yang ia cari.

Kalau ingat begini, kamu yang sudah dapat kerja harusnya selalu mengingat nasehat ini: Capeknya orang bekerja masih lebih nikmat ketimbang capeknya pengangguran yang kebingungan nyari kerjaan.

Berjalan dari satu pabrik ke pabrik lain, menemui security tentang lowongan, sengaja tak naik motor. Karena memang tak punya. Kalau ngojek pasti tekor. Sudahlah pekerjaan nggak dapet, uang habis di jalan. Makan pun musti ngirit. Kalau perlu bawa roti yang harganya seribuan dan air putih dari rumah. Sekedar bertahan hidup.

Cara lain juga pernah aku coba. Membaca iklan lowongan pekerjaan di surat kabar atau internet. Hasilnya? Tak banyak yang sesuai kriteria. Kalau tidak karena pendidikan, usia sudah terlalu tua.

Maklumlah, mereka yang bertitel sarjana pun berebut mencari kerja.

Karena itu, ketika mendapat kabar Polres Purwakarta meringkus penyalur tenaga kerja bodong yang berprofesi sebagai security di perusahaan ternama di kawasan Industri Bukit Indah City, aku tak habis pikir. Tega-teganya mereka memberikan harapan palsu.

Setidaknya sudah tujuh orang warga yang menjadi korban penipuan dari pelaku, dengan modus dapat meloloskan untuk bekerja dinperusahaan yang bergerak di bidang automotif itu. Namun sebelumnya para korban harus menyerahkan uang antara Rp 7-8 Juta.

Tetapi ketika sejumlah uang yang diminta pelaku telah dipenuhi, korban yang dijanjikan dapat bekerja itu tidak masuk seperti yang dijanjikanya.

Jangankan di PHP, kalaupun si korban bisa masuk kerja, hal ini tak bisa dibiarkan. Berapa sih upah buruh sehingga harus membayar hingga 8 juta? Untuk kebutuhan sehari-hari saja nombok, ini malah dipalak. Boro-boro balik modal, yang ada hutang menumpuk.

Kamu harus tahu, segala biaya mengenai rekrutmen tenaga kerja menjadi tanggungan perusahaan. Dan jika kamu percaya pada agama, ini termasuk suap. Mereka yang menerima dan memberi suap, sama-sama di neraka.

Memang tidak adil. Jika kita melakukan cara-cara prosedural sulit dapat kerja. Sementara mereka yang main belakang bisa masuk dengan gampangnya. Ini butuh keseriusan semua pihak, untuk mengentikannya.

Untuk kamu yang sedang mencari kerja, jangan percaya pada pemberi harapan palsu. Mereka yang menjanjikan bisa memasukkan kerja dengan membayar biaya berjuta-juta, buang ke laut aja!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *