Jakarta, KPOnline – Seribuan buruh PT Jaba Garmindo kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor pusat PT Bank UOB Indonesia di Jakarta untuk menuntut hak mereka berupa pembayaran hak mereka berupa gaji & THR dan pesangon yang belum dibayarkan oleh PT Bank UOB Indonesia.
Sekitar 2000 buruh PT Jaba Garmindo terpaksa di PHK karena perusahan mereka di pailitkan oleh PT Bank UOB Indonesia tapi hak mereka berupa pesangon dan gaji yang tertunda belum dibayarkan.
Beredar kabar: UOB yang mempailitkan. UOB yang mengajukan lelang. UOB pula yang melakukan pembelian. Dan buruh, yang konon upahnya harus dibayar sebelum keringatnya kering, tidak mendapatkan apa-apa.
Aset perusahan berupa Kantor, Rumah pribadi pemilik Pt Jabagarmindo dan aset tanah pabrik di majalengka sekitar 170 milyar kemudian di lelang oleh PT Bank UOB Indonesia seharusnya di bayarkan terlebih dahulu kepada buruh sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi, dalam putusannya nomor 67/PUU-XI/2013 menyatakan, “pembayaran upah pekerja/buruh yang terhutang didahulukan atas semua jenis kreditur termasuk atas tagihan kreditur separatis, tagihan hak negara, kantor lelang, dan badan umum yang dibentuk Pemerintah.”
Sebenarnya ada secercah harapan ketika dalam pertemuan di KPKNL Cirebon, ada kesepakatan jika pembahasan mengenai pembayaran upah dan THR dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 26 Juni 2015. Tetapi itu semua hanya omong kosong belaka. Hingga saat ini, Bank UOB Indonesia masih tidak mau berbagi terkait hasil penjualan aset, baik yang di lelang melalui KPKNL Jakarta 1 maupun KPKNL Cirebon.
Hingga berita ini diturunkan ribuan buruh masih melaukan aksi demo di Bank UOB, jika tuntutan mereka tidak di penuhi, mereka berencana akan melakukan aksi menginap di Kantor Bank UOB. (gue)
