Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Geruduk Kantor Walikota Bekasi

Bekasi, KPonline – Buruh yang bergabung dalam Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor walikota Bekasi pada Rabu (14/9/2022).

Sementara dalam siaran persnya Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Bekasi mengecam keputusan pemerintah perihal naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Naiknya harga BBM membuat laju inflasi tidak terkendali dan membuat sejumlah komoditas harga kebutuhan pokok ikut naik.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Bekasi Sukamto. Menurutnya, naiknya harga kebutuhan pokok akan berimbas kepada menurunnya daya beli masyarakat. Apalagi saat ini masyarakat baru mulai bangkit dari pandemi.

“Pemerintah seperti tidak punya empati kepada rakyat, dengan naiknya harga BBM yang akan membuat harga kebutuhan pokok ikut merangkak naik,” ungkap Sukamto, Selasa (13/9/2022).

Ketua Forum Kota Bekasi, Heru Purdiyanto dalam orasinya mengatakan aksi hari ini membawa 3 tuntutan yaitu :

1. Tolak kenaikan harga BBM
2. Tolak omnibuslaw undang-undang cipta kerja
3. Naikkan upah 2023 sebesar 20%

“Seyogyanya Plt. Wali kota Bekasi menemui aksi masa dan mendukung serta merekomendasikan penolakan kenaikan harga BBM kepada pemerintah pusat,” ungkap Heru.

Sementara exco partai buruh kota Bekasi, Arya dalam orasinya meminta agar serius dalam aksi unjuk rasa.

“Jelas tuntutan aksi kita salah satunya menolak kenaikan harga BBM yang sangat berdampak terhadap rakyat Indonesia,” ujarnya. (Yanto)