Tidak Pernah Mudah Jadi Anggota Dewan Pengupahan

Pimpinan buruh terus menyemangati anggotanya.

Jakarta, KPonline – Semalam, saya melihat anggota Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi mengumumkan hasil rapat terkait dengan pembahasan UMSK 2018. Memang, hanya melihat dari siaran langsung seorang kawan di facebook. Di situ saya baru ngeh, betapa tidak mudahnya menjadi anggota Dewan Pengupahan dari perwakilan buruh.

Bayangkan, mereka memulai rapat sejak jam dua siang dan baru berakhir setelah lewat jam sembilan malam. Kalau di dalam perundingan sambil karaoke sih mungkin nggak kerasa. Waktu akan cepat berlalu. Tetapi sayangnya bukan suasana itu yang terjadi, mereka harus berdebat, menyampaikan pendapat, bahkan tak jarang adu urat.

Bacaan Lainnya
Para buruh bergerak dari berbagai kawasan industri untuk melakukan pengawalan dalam rapat Dewan Pengupahan.

Perwakilan buruh yang duduk di Dewan Pengupahan memang aktivis yang sudah teruji. Mereka kader terbaik di serikatnya masing-masing. Namun lawan yang dihadapi juga tak kalah kuat. Apalagi ini mempertemukan dua kalangan yang bertolak belakang. Jika buruh minta naik upah tinggi, mereka minta upah tidak usah naik. Kalau perlu, yang ada sekarang diturunkan. Kebayang kan bagaimana stress-nya?

Sudah begitu, di luar perundingan, bara buruh yang mengawal pembahasan UMSK 2018 juga mulai tidak sadar. Kadang terdengar umpatan, menganggap Dewan Pengupahan lambat dan tak becus memperjuangkan upah. Jika berhasil mereka jarang sekali ada yang memuji. Tetapi jika gagal, siap-siap saja, bakal dimaki-maki.

Setia menanti kejelasan upah minimum sektoral hingga malam hari.

“Jadi Dewan Pengupahan itu berat, Dilan. Kamu nggak bakal kuat,” kalau dibuat kalimat lebay, jadinya akan seperti ini.

Dan karena tidak mudah itulah, diperlukan dukungan oleh buruh-buruh yang lain. Jadi, buat para anggota Dewan Pengupahan, jangan jadikan aksi pengawalan sebagai beban. Justru para buruh yang datang saat perundingan UMSK sedang berlangsung ibarat supporter yang memberikan dukungan bagi kesebelasan tercinta.

Lionel Messi sekalipun, tanpa supporter yang menontonnya, akan akan menjadi pecundang di lapangan. Begitu juga dengan anggota Dewan Pengupahan yang dibiarkan berjuang sendirian.

Momentum saat anggota Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi menyampaikan hasil perundingan.

Sebaliknya, buat para buruh yang mengawal, jangan tumpahkan rasa kesal pada kawan kita yang duduk dalam Dewan Pengupahan. Bagaimanapun, mereka di sana sebagai wakil kita. Mereka lah yang menyuarakan aspirasi kita dalam forum resmi, agar menghasilkan keputusan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sepanjang mereka masih menyuarakan aspirasi kita, pilihan kita hanya satu: memberikan dukungan.

Sumpah, tidak pernah mudah menjadi anggota Dewan Pengupahan. Jangan menyerah…

Pos terkait