Tidak Hanya Buruh, Kebakaran Pabrik Juga Memanggang Sisi Kemanusiaan Kita

Jakarta, KPonline – Saat pabrik korek api di Sumatera Utara itu terbakar, kita memang tidak ada di sana. Tetapi kita bisa merasakan panasnya. Membayangkan bagaimana tiga puluh orang yang menjadi korban berteriak kesakitan ketika tanpa ampun si jago merah membakar tubuhnya.

Mereka yang terbakar adalah buruh. Meskipun juga ditemukan anak-anak yang menjadi korban. Namun demikian, kebakaran pabrik tidak hanya membakar mereka. Kebakaran itu juga memanggang sisi kemanusiaan kita.

Bacaan Lainnya

Mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak adalah hak setiap warga negara. Ketika ada tempat kerja yang tidak layak, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa, maka yang terluka adalah seluruh rakyat.

Ironisnya, masih sering kita mendengar, ada orang yang mengatakan buruh tak tahu berterima kasih.

“Sudah untung bisa bekerja, masih saja nuntut macam-macam. Minta upah layak, minta tempat kerja layak, minta K3 diperhatikan, minta alat pelindung kerja, dan sebagainya,” nyinyir mereka terhadap buruh yang menuntut agar kerja layak, upah layak, dan hidup layak diwujudkan.

Buruh datang ke tempat kerja bukan untuk setor nyawa. Wajar jika kemudian mereka meminta bisa berangkat dan kembali pulang dari tempat kerja dalam kondisi yang selamat.

Lagipula, buruh lah yang menjadikan barang-barang yang diproduksi di perusahaan memiliki nilai tambah. Karenanya ketika kaum buruh menuntut upah layak, sejatinya itu adalah hak mereka. Toh mereka hanya meminta pembagian yang adil atas keuntungan perusahaan, yang mana keuntungan tersebut dihasilkan dari jerih payah dan keringat buruh.

Tidak hanya membakar buruh. Kebakaran pabrik juga membakar sisi kemanusiaan kita. Maka wajar jika kita semua marah atas peristiwa ini.

Kita tahu, peristiwa seperti ini tidak hanya sekali dua kali terjadi. Pada 2015, kecelakaan di PT Mandom Indonesia di Bekasi menewaskan 22 orang dan pada 2017 kebakaran di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Tangerang menwaskan 49 orang.

Tadinya kita berharap, itu adalah yang terakhir. Namun kenyataannya kejadian serupa masih terus berulang. Kali ini di menimpa buruh pabrik korek api di Binjai, Sumatera Utara.

Inilah saatnya bagi kita untuk membuka mata. Bahwa persoalan di tempat kerja, bukan hanya persoalan bagi kaum buruh semata.

Pos terkait