Tanggung Jawab Besar Pengurus PUK FSPMI PT KKAI Sidoarjo

Sidoarjo, KPonline – Perjuangan para buruh PT KKAI Sidoarjo ternyata memakan waktu yang lama,dari Desember 2017 hingga saat ini bulan Maret 2018 belum mendapatkan apa yang di harapkan,tetapi semua dilalui dengan penuh semangat oleh PUK FSPMI PT KKAI.

Mereka bertahan dibawah tenda perjuangan yang didirikan di gerbang perusahaan sejak ditetapkan Pailit oleh Pengadilan,lantaran  pengusaha tidak mampu membayar hutang hutangnya kepada pihak Bank.

Bacaan Lainnya

 

Pada kasus ini untungnya ketika ada pengumuman  kepailitan di Surat kabar pada Oktober 2017 yang lalu,para pengurus PUK sudah sigap dengan mengumpulkan data anggota dan bukti bukti bahwa mereka adalah pekerja PT KKAI ,lalu mengajukannya pada Kurator yang ada di Surabaya sehingga pada perjalanannya bisa masuk sebagai daftar kreditur .

Dengan sudah menjalankan proses tersebut maka mereka punya harapan untuk bisa mendapatkan hak pesangon setelah ada proses pelelangan aset di kemudian hari,karenanya hingga kini semangat untuk berjuang mereka masih menyala.

Lalu bagaimana dengan kebutuhan hidup baik untuk dirinya dan keluarga? , Untuk hal satu ini Pengurus PUK sebanyak 10 orang merelakan diri untuk berada di tenda perjuangan ,sedangkan anggota di sarankan untuk mencari pekerjaan lain tentunya tanpa melupakan perjuangan pengurus.

Sedangkan kesepuluh orang yang berada di tenda , menghidupi dirinya dengan mengamen dan menjadi pak ogah di jalanan sekitar tenda.

Miris memang,namun ketika melihat mimik wajah mereka , sepertinya tidak tersirat rasa susah dan putus asa dalam melakukan perjuangan itu ,kebersamaan diantara mereka karena perasaan senasib menjadikan hubungan seperti saudara sedarah.

Bahkan sempat terdengar kalimat ” jika perjuangan ini berhasil maka “persaudaraan bawah tenda” akan berakhir pula,ini yang sebenarnya membuat sedih dalam hati kami” ungkap Ketua PUK FSPMI PT KKAI Agus Setiono.

(Khoirul Anam/ Sidoarjo)

Pos terkait