Tagih Janji, Jamkeswatch DKI Gelar Pertemuan Dengan BPJS Kesehatan Jakarta Timur

Jakarta, KPonline – Jamkeswatch DKI Jakarta menagih janji untuk bertemu dengan kacab BPJS Kesehatan Jakarta timur yang beberapa bulan lalu menjanjikan untuk pertemuan antara Jamkeswatch dengan pihak kacab BPJS kesehatan terkait isu, regulasi dan kasus serta beberapa kendala penanganan RS (rumah sakit) yang terkesan lalai terhadap pasien yang berobat.

Hari Senin kemarin (8/4) Jamkeswatch DKI Jakarta yang di pandu ketua DPD Cece Setya Muhtamar dan sekretaris Hendra di dampingi direktur nasional relawan dan advokasi Dariyus beserta beberapa relalawan Jamkeswatch DKI dan beberapa teman PUK SPAI FSPMI PT. FNG ikut serta menggelar audensi dengan pihak kacab BPJS Kesehatan Jakarta Timur di kantor BPJS Kesehatan Jakarta Timur.

Bacaan Lainnya

Audensi Jamkeswatch ini di sambut baik oleh pihak kacab dan staff BPJS Kesehatan ibu Betsy, Niken, Yeni, Fitri dan Rangga.

Dalam hal audensi ini bertujuan untuk silaturahmi agar Jamkeswatch bisa saling bersinergi positif dengan BPJS Kesehatan .

Di awal acara audensi ini di buka oleh Betsy selaku kepala cabang BPJS kesehatan Jakarta Timur dan juga hadir beberapa staf dan beberapa pimpinan di kantor cabang BPJS Kesehatan Jakarta Timur.

Kepala kantor cabang BPJS kesehatan Jakarta timur, Betsy menyapa, mempersilahkan untuk bisa bersinergi dengan positif tentunya dengan para pimpinan dan staf kantor cabang BPJS Kesehatan yang ada di Jakarta Timur.

Cece Muhtamar selaku DPD jamkeswatch DKI Jakarta membuka acara dengan memperkenalkan diri dan team relawan Jamkeswatch DKI Jakarta serta menyampaikan meminta kepada kepala cabang BPJS Kesehatan agar bisa untuk memfasilitasi pertemuan audensi dengan pihak seluruh rumah sakit yang ada di Jakarta Timur terutama rumah sakit swasta yang banyak menerima komplain terkait obat dan pelayanan rumah sakit.

Cece Setya Mutahmar juga menyinggung terkait permasalahan yang terjadi di PUK PT. FNG yang tak kunjung selesai penanganannya yang akhirnya permasalahan di PUK PT. FNG menemui solusi terkait 6 bulan setelah pekerja di PHK sesuai dengan perpres 82 tahun 2018 bahwa:

1. Pekerja atau anggota PUK SPAI FSPMI PT. FNG tetap mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan dengan cara harus melapor ke BPJS cabang Jakarta Timur untuk mengaktifkan kembali kartu BPJS mereka anggota yang non aktif karena iurannya sudah tidak di bayarkan oleh perusahaan.

Jadi intinya anggota PUK PT. FNG harus melapor setiap bulannya agar kartu BPJS Kesehatannya bisa di aktifkan kembali dan kacab Betsy berjanji kepada anggota PUK PT FNG yang mau mengaktifkan kembali kartu BPJS tidak harus mengantri seperti peserta BPJS yang lainnya, pihak kacab akan menyediakan ruangan khusus untuk anggota PUK PT FNG agar prosesnya bisa lebih cepat.

2. Setelah proses 6 bulan tersebut sudah selesai dan di perkirakan akan selesai / berakir pada bulan September 2019 maka untuk yang ber KTP DKI akan di pindah sekmen menjadi peserta KIS APBD DKI Jakarta dan bagi yang berdomisili di luar Jakarta akan di pindah sekmen menjadi KIS APBN NASIONAL dan nanti akan di bantu oleh ibu Tenny dalam proses perpindahannya tersebut.

PUK PT FNG juga menyampaikan terkait perpres no 18 tahun 2018 pasal 27 bila perusahaan mem PHK karyawan / perusahaan pailit maka jaminan kesehatannya di tanggung oleh BPJS Kesehatan secara otomatis akan terapi di karena kan pihak perusahaan mempunyai tinggakan terhadap BPJS maka proses itu agak sedikit lambat dan puk PT. FNG meminta agar BPJS Kesehatan melakukan permohonan seperti yang di lakukan oleh PUK SPAI FSPMI PT. FNG kepada pemprov DKI agar dilanjutkan kembali.

Relawan jamkeswatch DKI Jakarta juga mengutarakan segala permasalahan yang terjadi di lapangan di saat mengadvokasi anggota maupun masyarakat yang terkendala di rumah sakit.

Team relawan juga menanyakan perihal pic BPJS kenapa sekarang tidak ada di setiap rumah sakit seperti dahulu?

Dijawab dengan gampang oleh kepala cabang BPJS Timur, Betsy bahwa setiap rumah sakit sekarang tidak ada PIC BPJS seperti dahulu namun yang ada sekarang itu PIPP akan terapi sifatnye mobaile di setiap rumah sakit yang ada dan ada petugas PIPP yang standby di beberapa rumah sakit di antaranya seperti RS PERSAHABATAN dan RSUD PASAR REBO.

Namun di setiap rumah sakit pun juga mencantumkan nama dan nomor handphone petugas PIPP BPJS perihal keaktifan kepersertaan kartu BPJS.

Dan untuk mengenai pic di Jakarta Timur itu kurang lebih hanya 4 rumah sakit yang mempunyai pic tetap. Di antara nya RS Polri, RS Budi Asih, RS Persahabatan dan RSUD Pasar rebo. Selebihnya kurang lebih per 7 rumah sakit itu satu pic.

Dan untuk mengenai kendala pembelian obat pihak BPJS siap respon cepat yang penting ada bukti resep dan kwitansi dan di tandatangani oleh pihak yg bersangkutan/pasien/keluarga pasien jelas Betsy.

Setelah selesai acara audensi dilanjutkan ramah tamah dan team relawan Jamkeswatch DKI beserta kepala cabang dan para pimpinan cabang bpjs Jakarta Timur berfoto bersama dan harapan dari team relawan DKI silaturahmi ini tidak putus dan bisa bersinergi saling membantu dalam mengawal JKN yang lebih baik.

(Omp)

Pos terkait