Simfoni Menuju Perhelatan Akbar FSPMI


IMG-20160127-WA0008

Sidoarjo,KPOnline – (26/01/2016).

Sayup-sayup alunan harmoni suara kaum buruh mulai mengisi ritme perjalanan sejarah negeri ini. Diakui maupun tidak, pergerakan sosial kaum buruh telah ikut berperan menentukan arah kebijakan pemerintah Republik Indonesia. Lahirnya Jaminan Kesehatan, Jaminan Pensiun, Hari Libur 1 Mei adalah diantara hasil pergerakan sosial kaum buruh. Kebangkitan sosial kaum buruh ini menciptakan warna dan kekuatan tersendiri dalam mendorong terwujudnya keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Salah satu organisasi buruh Indonesia adalah FSPMI, yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan kaum buruh indonesia di masa kini. Dalam proses perjalanannya FSPMI telah merasakan pahit getirnya sebuah perjuangan sosial, pengalaman itu menjadi pembelajaran berharga menuju pendewasaan berorganisasi. Menapaki usianya yang ke- 17 tahun pada 6 pebruari 2016 ini, FSPMI menjadi salah satu lokomotif pergerakan buruh indonesia. Inilah yang menjadikan FSPMI semakin seksi sehingga menarik perhatian banyak pihak, baik secara nasional maupun internasional. Di lain sisi banyak juga oknum dan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ingin menunggangi FSPMI maupun pergerakan buruh Indonesia.

 

Seiring dengan alunan harmoni pergerakan buruh dan sisi-sisi pendewasaan berorganisasi, FSPMI mempunyai hajat menggelar perhelatan akbar yaitu Kongres ke-5 FSPMI dalam rangka restrukturisasi organisasi dan menata irama perjuangan perburuhan Indonesia. Kongres itu sendiri rencananya dilaksanakan pada tanggal 8 – 11 Pebruari 2016 dan di tempatkan di kota Surabaya, Jawa Timur. Ini  adalah untuk pertama kalinya Kongres digelar di luar wilayah Jabodetabek dan akan diikuti peserta sedikitnya 5000 anggota dari seluruh penjuru Indonesia. Dipilihnya kota Surabaya ini, FSPMI ingin menyatakan bahwa pergerakan dan perjuangan sosial harus senantiasa digelorakan seperti semangat dan cita-cita luhur para pejuang dan pahlawan kemerdekaan.

 

Untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Kongres terbesar buruh Indonesia maka FSPMI Jawa Timur mengadakan konsolidasi seluruh jajaran Dewan Pimpinan Wilayah, Konsulat Cabang, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Unit Kerja FSPMI beserta Garda Metal se- Jawa Timur yang ditempatkan di Rumah Makan Cinderalas Sidoarjo. Acara tersebut dihadiri langsung Presiden FSPMI Said Iqbal.

 

Dalam orasinya Said Iqbal mengatakan Kongres kali ini adalah pembuktian akan konsistensi perjuangan buruh dan perlawanan terhadap segala bentuk ketidak adilan. FSPMI tidak boleh berdiam diri selama masih ada penindasan dan kesewenang-wenangan terhadap kaum buruh. Setiap pemimpin harus menjaga kesolidan dan kebersamaan anggota karena untuk mewujudkan perjuangan persatuan kaum buruh diatas segala-galanya. Pada Kongres itulah evaluasi dilakukan, langkah-langkah perjuangan dirumuskan dan tujuan pergerakan ditentukan.

 

Karena pergerakan kaum buruhlah dengan meluruskan pandangan, menegakkan pikiran, bersatu padu melakukan perjuangan dan melawan segala bentuk penjajahan maka kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan.

 

Diakhir orasinya Said Iqbal berpesan, mari menjaga kebersamaan dan konsistensi perjuangan FSPMI untuk tujuan yang mulia, jabatan hanyalah sebuah alat bukan sebuah tujuan organisasi. Semakin besar FSPMI maka terpaan badai akan semakin kuat, hanya dengan jiwa tulus, hati lurus, bersatu padu dan saling bergandengan semua dapat dilalui tutupnya dengan diiringi gemuruh teriakan hidup buruh.

 

Rencananya Kongres ke 5 FSPMI ini diawali dengan Konvensi perempuan pada tanggal 5 pebruari 2016 yang dihadiri 700 aktifis perempuan dari 20 negara yang tergabung dalam organisasi perburuhan internasional. Diantara isu yang diangkat dalam pembahasan Kongres kali ini adalah peningkatan daya saing buruh memasuki pasar bebas, diskriminasi, intimidasi, represifitas aparat terhadap buruh dan pemiskinan struktural yang dilakukan oleh kaum kapitalisme global.

 

(Ipang)