Subang, KPonline – Sebuah momen hangat dan penuh makna tersaji ketika Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (PC SPAMK) FSPMI Purwakarta, Wahyu Hidayat menghadiri acara pernikahan anak Ketua Konsulat Cabang (KC) FSPMI Subang, Suwira, pada Jumat (27/6/2025).
Acara yang digelar secara sederhana namun penuh khidmat tersebut berlangsung meriah di kediaman keluarga mempelai di wilayah Subang. Wahyu Hidayat datang mewakili jajaran PC SPAMK FSPMI Purwakarta dan membawa pesan kebersamaan lintas daerah dalam bingkai organisasi serikat buruh yang solid dan penuh rasa kekeluargaan.
“Saya datang tidak hanya sebagai tamu undangan, tapi juga sebagai saudara dalam perjuangan. Hari ini adalah momen bahagia bagi Ketua KC Subang, dan sudah selayaknya kami ikut bersyukur dan mendoakan,” ujar Wahyu Hidayat.
Kehadiran Wahyu Hidayat di acara resepsi pernikahan putri dari Suwira, menjadi bukti bahwa perjuangan buruh bukan hanya soal advokasi di ruang-ruang formal, tapi juga menjalin hubungan antarpersonal yang hangat di luar ruang organisasi. Silaturahmi seperti ini diyakini menjadi fondasi kuat untuk menjaga semangat kolektif dalam menghadapi berbagai tantangan ketenagakerjaan di masa mendatang.
Suwira, Ketua KC FSPMI Subang, menyampaikan rasa haru dan bahagianya atas kedatangan Wahyu Hidayat. “Saya tidak menyangka Ketua PC SPAMK Purwakarta beserta Sekjen DPP FSPMI berkenan hadir langsung. Ini sangat berarti bagi saya dan keluarga. Semoga tali silaturahmi ini terus terjaga, bukan hanya di medan perjuangan, tapi juga di setiap momen kehidupan,” ujarnya.
Acara tersebut pun turut dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSPMI Sabilar Rosyad, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FSPMI Jabar Dede Rahmat beserta pengurus-pengurus FSPMI dari berbagai sektor dan daerah. Khususnya, Kabupaten Subang. Mereka datang tidak hanya sebagai bagian dari organisasi, tetapi juga sebagai sahabat dalam kehidupan pribadi. Dalam suasana penuh keakraban, para tamu undangan menikmati suguhan makanan dan iringan musik yang menghangatkan suasana.
Kehadiran para tokoh penting dari serikat pekerja dalam acara tersebut memperlihatkan bahwa FSPMI tidak hanya kuat dalam perjuangan industrial, tetapi juga kaya dalam budaya silaturahmi dan saling menghargai antar anggota.
“Ketika kita saling datang dalam suka dan duka, itu tandanya kita satu keluarga besar. Kita bukan hanya kawan seperjuangan, tapi juga bagian dari kehidupan satu sama lain,” Sabilar Rosyad.
Di tengah tantangan perburuhan yang semakin kompleks, kebersamaan seperti ini menjadi napas segar yang menjaga semangat juang para aktivis buruh. Bukan sekadar organisasi formal, FSPMI terus menunjukkan bahwa solidaritas sejati terbangun dari hati, bukan hanya dari rapat dan aksi.