Sepotong Kisah Relawan Jamkeswatch: Dari Buruh Untuk Rakyat!

Depok, KPonline – Pada saat itu saya tidak terlalu mengenal lebih dalam tentang apa itu artinya relawan Jamkeswatch. Saya hanya tahu, jika berbicara tentang Jamkeswatch, maka itu hanya tertuju pada 2 orang kawan kerja saya yang sudah terlebih dahulu menjadi relawan Jamkeswatch.

Saat itu saya berpikir, untuk apa sich menjadi relawan jamkeswatch? Hanya buang-buang waktu, pikiran, dan tenaga. Tidak mendapatkan apa-apa.

Bacaan Lainnya

Hingga satu ketika, saya dan salah satu kawan kerja saya yang juga menjadi relawan Jamkeswatch melakukan perjalanan ke arah kabupaten bekasi. Di dalam mobil handphone dia selalu ramai di group WhatsApp relawan Jamkeswatch. Dia banyak cerita tentang pengalaman selama menjadi relawan Jamkeswatch.

Sejak saat itulah hati kecil saya mulai bergerak ingin sekali bergabung dengan kawan-kawan relawan Jamkeswatch. Tetapi saya bilang ke kawan saya tersebut masih takut, karena belum mengerti alurnya dan langkahnya seperti apa saja jika ingin melakukan pendampingan terhadap yang mengalami kendala di rumah sakit.

Kawan saya menyatakan kesiapannya untuk membantu, jika saya sedang melakukan pendampingan pasien di rumah sakit.

Katanya, “Yang penting niat aja dulu. Untuk bisa mah gampang, kita sama-sama belajar. Semua relawan bisa juga karena terbiasa.”

Saat itu juga nomer handphone saya dimasukan ke dalam salah satu group whatsapp Jamkeswatch Regional 3, yang meliputi kawasan Cibinong sampai Kota Depok.

Setelah saya ada di dalam group tersebut, seperti biasa saya berkenalan dengan kawan kawan relawan Jamkeswatch dan mengucapkan terimakasih karena sudah di izinkan bergabung dan mohon bimbingannya dari kawan-kawan relawan Jamkeswatch yang sudah senior. Alhamdulillah, mendapat respon positif dari kawan kawan relawan Jamkeswatch.

Setelah saya bergabung di salah satu group WhatsApp relawan Jamkeswatch, handphone saya tidak pernah sepi 24 jam. Semakin banyak kawan atau saudara yang tak sedarah. Relawan jamkeswatch saling sharring di group WhatsApp tersebut pada saat ingin melakukan pendampingan pasien BPJS Kesehatan yang mengalami kendala di rumah sakit mengenai pelayanan medis seperti: obat yang masih disuruh nebus, tidak adanya dokter spesialis, tidak adanya alat medis, penuhnya ruangan isolasi, penuhnya ruangan rawat inap, dan sebagainya. Dari group WhatsApp tersebut banyak sekali ilmu yang saya dapat.

Ketika salah satu masyarakat yang mendapatkan kendala obat yang masih disuruh nebus oleh pihak rumah sakit saat berobat, saya tidak punya pengalaman sama sekali akan tetapi hati kecil saya ingin sekali membantunya.

Aakhirnya saya beranikan diri saya datang menemui salah satu keluarga pasien tersebut yang sedang berada dirumah sakit untuk menanyakan data pasien dan kronologisnya. Setelah saya mendapatkan data-data pasien tersebut, saya menanyakan ke group WhatsApp Jamkeswatch tentang apa yang harus saya lakukan.

Hanya dalam hitungan beberapa menit ada kawan relawan Jamkeswatch senior yang siap membantu saya dan memberikan ilmunya. Membimbing saya terkait dengan langkah-langkah yang harus saya lakukan.

Berhasil. Uang keluarga pasien yang sudah diberikan untuk menebus obat di apotek rumah sakit dikembalikan oleh pihak perawat rumah sakit.

Dari awal pengalaman pertama saya itulah, saya merasakan kepuasan bathin tersendiri. Hati saya yang tidak bisa dinilai secara materi dan dari awal itu pula hati kecil saya ingin terus bisa menolong sesama. Karena hidup di dunia ini hanya sementara dan saya ingin sekali bisa bermanfaat untuk orang lain.

Hati kecil saya ingin terus belajar melakukan pendampingan pasien BPJS Kesehatan yang mendapatkan kendala di rumah sakit. Karena jika suatu saat nanti orang tua saya atau ada saudara saya, tetangga saya, kawan-kawan saya, atau bahkan saya sendiri yang mengalami sulitnya mendapatkan pelayanan medis kesehatan, setidaknya saya sudah sedikit memahami apa yang seharusnya saya lakukan. Juga ada bayak kawan yang siap sedia membantu, tanpa pamrih.

Dari beberapa pengalaman saya selama melakukan pendampingan pasien yang mendapatkan kendala di rumah sakit, saya mendapatkan banyak kawan. Bahkan ada keluarga pasien yang sudah menganggap saya seperti saudaranya sendiri. Alhamdulillah rezeki saya pun semakin lancar,dll

Semoga ini menjadi inspirasi kawan kawan semuanya yang ingin menjadi relawan Jamkeswatch.

Salam sehat untuk rakyat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *