Sempat Ricuh, Ribuan Buruh Kepung Kantor Bupati Serang Banten

Serang, KPonline – Ribuan buruh dari Aliansi Serikat Pekerja Serikat Buruh Kab. Serang (ASPSB) mengepung kantor Bupati Serang, Banten, Rabu (08/11) siang.

Aksi buruh tersebut ditujukan ke kantor Bupati Serang terkait kenaikan Upah Minimum Kab. Serang tahun 2024. Pantauan Media Perdjoeangan, massa aksi berkeliling di Kawasan Industri Modern menunggu massa aksi dari kawasan Cikoja

Aksi dilakukan ini untuk menuntut Kenaikan UMK tahun 2024 sebesar 20%. Dan tiba sekitar pukul 13.30 WIB. “Upah adalah urat nadi buruh, kita harus serius menanggapi tentang upah, aksi hari ini adalah rangkaian untuk gelombang aksi-aksi mendatang,” kata salah satu orator dari atas monil komando.

Terlihat sejumlah aparat kepolisian sudah berjaga-jaga untuk melakukan pengawalan terhadap massa aksi. Sementara kendaraan pengaman pun sudah disediakan di halaman pendopo Bupati Serang.

“Terkait aksi hari ini, kami minta kepada ibu bupati tuk memberikan surat rekomendasi ke gubernur apa yg menjadi tuntutan kami serikat buruh kab.serang agar pemerintah menaikan upah UMK tahun 2024 sebesar 20% atau sekitar Rp.5.400.000, kami akan melakukan gelombang aksi yg lebih besar tuk memperjuangakn upah buruh di kab serang dan kami siap melakukan mogok kerja daerah apabila tuntutan kami tidak di setujui oleh pemerintah daerah,” tegas orator yang menggunakan atribut kaos Garda Metal FSPMI.

Saat tiba di Kantor Bupati, aksi buruh kab. Serang nyaris ricuh, dan sempat tegang. Sekitar pukul 15.30 WIB, massa aksi terlihat saling dorong tak terelakkan karena diduga ada provokator yang menyusup di tengah-tengah massa aksi. Terlihat salah satu yang dianggap menjadi provokator telah diamankan oleh pihak berwajib.

Massa yang tidak terima berusaha merangsek masuk dan ingin mengejar salah satu orang yang dianggap sebagai provokator. Beruntung massa bisa ditenangkan pimpinan buruh yang memberikan arahan dari mobil komando.

“Hari ini kita aksi damai, jangan sampai terprovokasi, kita saling menghormati. Dan anggota semua tetap satu komando,” ucap salah satu pimpinan buruh dari atas mobil komando. (Dede)