Seminar Nasional Kebangsaan : Akhiri Kerakusan Korporasi, Negara Sejahtera

Jakarta, KPonline -“Apakah Anda setuju, jika framing dalam menentukan kebijakan politik dan gagasan politik yang berbasis hutang luar negeri, pertumbuhan ekonomi dan yang lainnya, yang sejalan dengan kebijakan Jokowi ? Jika Anda setuju dengan hal-hal diatas, ngapain juga ganti Jokowi dengan yang lainnya” terang Budi Wardoyo dari Politik Rakyat saat menjadu pembicara yang ketiga dalam pembukaan Seminar Nasional Kebangsaan di Gedoeng Djoeang ’45 Cikini, Jakarta.


Hal yang disampaikan oleh salah seorang aktivis politik rakyat tersebut, sangatlah perlu untuk kita pikirkan lebih lanjut. Karena apa yang disampaikan oleh laki-laki yang biasa disapa dengan panggilan nama Yoyok ini benar adanya. Rakyat sudah tidak peduli lagi dengan negara, karena negara pun sudah kurang peduli dengan rakyatnya. “Siap-siap saja kita untuk kecewa, jika model kepemimpinan di negara ini masih mirip dengan Jokowi” terang Yoyok.

Ketidak percayaan rakyat atas proses pemerintahan negara ini pasca reformasi 1998 hanya menghasilkan sikap-sikap rakyat yang apatis, bahkan menuju ke arah skeptis. ” Bahkan tidak menutup krmungkinan, bisa saja mengakibatkan situasi dan kondisi yang anarkis” tegas Yoyok didepan ratusan peserta Seminar Nasional Kebangsaan yang diselenggarakan di Gedoeng Djoeang ’45 Cikini, Jakarta.

Pernyataan Budi Wardoyo tersebut memang tidak mengada-ada dan memang apa adanya. Rakyat semakin terhimpit dan terjepit oleh situasi dan kondisi perekonomian yang semakin carut marut. Bisa kita lihat, akibat dari ditetapkannya dan dijalannya PP 78/2015, penyesuaian upah ternyata tidak sebanding dengan kebutuhan hidup layak. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang menjadi indikator dalam perhitungan penyesuaian upah, sangat timpang dibandingkan dengan harga-harga kebutuhan pokok