Selain Santuni Dhu’afa, LAZISNU Sidimpuan Juga Peduli Ekonomi Kerakyatan

Ketua NU Care LAZISNU Kota Padangsidimpuan, Ustad Zulpan Harahap saat menyerahkan pinjaman kepada Ibu Nurhajjah di Kantor NU Care LAZISNU kota Padangsidimpuan.

Padangsidimpuan, KPonline – NU (Nahdlatul Ulama) Care Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) NU makin keren. Ternyata donasi berupa zakat, infak dan shodaqoh publik tidak saja untuk menyantuni kaum dhu’afa (orang-orang lemah), tetapi juga digunakan untuk memperdulikan ekonomi kerakyatan.

Ketua NU Care LAZISNU Kota Padangsidimpuan, Ustad Zulpan Harahap, S.S, M. Pd. M. Kom saat berbicara dengan KPonline via sambungan telephon, Sabtu (07/11/2020) malam mengatakan, pelaku ekonomi kerakyatan atau usaha kecil yang telah menerima bantuan pinjaman modal tanpa bunga dari NU Care LAZISNU Kota Padangsidimpuan sudah mencapai 25 pemilik usaha.

“Sebelumnya lebih dari setengah jumlah itu sudah kita santuni, selanjutnya kita bina dengan dorongan usaha dan lebih serius lagi menjalankan menggerakkan usahanya. Jenis usahanya terdiri jual ayam, jual kopi, jual burger, jualan nasi kaki lima, jual gorengan, jual kelontong kecil-kecilan, kanvas makanan ringan, jualan di pekan-pekan, jual beras kecil-kecilan di sekitar tetangga, jualan online, tukang beca, produksi kue, keripik tempe, dan Snack lainnya,” kata Ustad Zulpan.

Yang baru dapat bantuan pinjaman tanpa bunga, tanpa biaya administrasi, tanpa biaya proses pinjaman diberikan kepada Nurhajjah (30), warga kelurahan Sidakkal, kecamatan Padangsidimpuan Selatan, kota Padangsidimpuan guna pembiayaan membeli pupuk dan pestisida untuk tahap yang kedua kalinya. Alhamdulillah yang pertama sudah dua bulan lunas. Ini sungguh membanggakan, ternyata pelaku ekonomi kerakyatan itu terlihat pada jujur, usahanya bergerak sehingga mampu melunasi pinjaman yang diberikan.

“Kita diberi ucapan terima kasih dari Ibu Nurhajjah yang saat ini menerima pinjaman lagi untuk kedua kalinya karena dengan pinjaman modal dari NU Care LAZISNU, Nurhajjah secara pelan-pelan dapat mengangkat taraf hidup keluarganya melalui usaha pertaniannya,” kata Ustad Zulpan Harahap.

Menjawab pertanyaan terkait kemungkinan adanya pinjaman (kredit) macet, Ustad Zulpan mengatakan,

pinjaman yang diberikan banyak juga yang macet, bahka mencapai sekitar 50 persen dari jumlah peminjam. Pinjaman macet tersebut cenderung disebabkan adnya pinjaman lain, menutupi bunga, bunga, dan terus bunga.

“Akhirnya LAZISNU membuat peminjam itu yang macet menjadi gharim (salah satu mustahik penerima zakat, infak, sedekah). Artinya LAZISNU melunaskan kredit atau pinjamannya sehingga dia sudah tidak dianggap kreditor macet lagi,” demikian Ketua NU Care LAZISNU Padangsidimpuan, Ustad Zulpan Harahap, S.S, M. Pd. M. Kom.

Tidak Hanya Dhu’afa

Membantu memberikan pinjaman kepada pelaku usaha kecil-kecilan tanpa bunga, tanpa administrasi dan tidak dibebani biaya proses pinjaman yang dilakukan NU Care LAZISNU kota Padangsidimpuan adalah bukti lembaga sosial itu tidak hanya fokus menyantuni kaum dhu’afa tetapi juga perduli terhadap bergerak serta membaiknya ekonomi kerakyatan.

“Mereka juga butuh perhatian dari kaum aghniya (orang kaya yang dermawan) atau muzakky (para wajib zakat). Bila mereka berhasil memperbaiki ekonomi keluarganya, terlebih-lebih mereka menjadi kaya dan berubah menjadi pemodal berawal dari bantuan berupa pinjaman dari kita, nantinya mereka akan berubah menjadi donatur dan muzakky yang kita harapkan,” kata Ustad Zulpan Harahap optimis. (balyan kd).