Sekjen KC FSPMI Batam : Spanduk Provokasi Terpasang, Buruh Tetap Turun Kejalan

Batam,KPonline – Sekjen Konsulat Cabang FSPMI Andi Saputra Menanggapi spanduk provokasi bertuliskan “ Kami Masyarakat kota Batam Menolak Keras dengan adanya Aksi Mogok kerja yang mengganggu ketenangan ketertiban lingkungan, Kami siap untuk menghadang!!” yang di pasang di batu Ampar , Senin (30/4/18), mengatakan bahwa adanya spanduk yang bernada provokasi yang tidak jelas dari pihak mana yang hanya mengatasnamakan masyarakat kota Batam, ia menyayangkan hal tersebut

“Padahal kami juga masyarakat kota Batam yang memang notabene adalah Buruh” Ungkapnya

Bacaan Lainnya

Saat di temui di kawasan Gedung Graha Kepri Andi menambahkan ” Walaupun adanya spanduk tersebut kami dari buruh dan Pekerja akan tetap melakukan Aksi unjuk rasa saat nanti 1 Mei 2018 walaupun itu adalah hari libur Nasional ,dan khusus Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia akan turun dengan 18.000 anggota kami ke Kantor Walikota Batam ” Ungkapnya

Sebelumnya di daerah lain juga muncul spanduk serupa bahkan aparat kepolisianpun membuat sejumlah meme yang isinya bertolak belakang dari makna Mayday.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal sendiri mengatakan penyebaran meme ajakan merayakan Hari Buruh sebagai hari libur belaka yang di lakukan merupakan tindakan yang kebablasan dari kepolisian. Alasannya, kata Iqbal, karena sesuai dengan UU Polri, tugas kepolisian adalah mengamankan jalannya demonstrasi dan menjaga ketertiban. Bukan bertindak aktif dalam menggembosi gerakan tersebut, bahkan sejak sebelum dimulai.

“Juga di UU unjuk rasa Nomor 9 tahun 1998 [UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum] itu, kan, tugas kepolisian adalah mengamankan dan mengatur ketertiban. Tidak perlu sampai proaktif sosialisasi semacam itu,” kata Iqbal

Lagi pula, kata Iqbal, Hari Buruh bukanlah semata hari libur nasional, tapi menjadi hari perjuangan buruh untuk menyuarakan tuntutan atas kesejahteraannya kepada pemerintah. Bahkan, menurut dia, di negara yang pemerintahnya disokong buruh, pemimpin negara ikut terlibat dalam aksi May Day.

“Jadi saya minta teman-teman pengusaha dan pemerintah enggak usah khawatir. May Day, kan, sudah diakui oleh negara dengan ditetapkannya sebagai hari libur,” kata pria yang juga pengurus pusat ILO Indonesia ini.

Hal senada di ungkapkan oleh pangkorda garda metal FSPMI Batam Suprapto, menurutnya May Day bukan funday seperti yang di gemborkan pemerintah, menurutnya justru pada saat may day itu untuk menyampaikan suara kaum buruh/pekerja kepada pemerintah.

“ Mayday itu untuk menyampaikan suara kaum buruh/pekerja kepada pemerintah “Ungkapnya.(Gusri Alizar / Ali Gani)

Pos terkait