Anyer, KPonline – Sekretaris Jendral FSPMI Riden Hatam Azis yang turut hadir dalam Konsolidasi Organisasi PUK SPAMK FSPMI PT. PEMI WH-AW yang dilaksanakan di Hotel Nuansa Bali, Anyer, Banten. Minggu (29/02)
Riden mengatakan bahwa Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law sangat serius, langkah-langkah di internal FSPMI akan terus melebarkan sayap dan mensosialisasikan ke mahasiswa dan majelis ulama Indonesia hingga masyarakat luas. Kata Riden
Hasil rekomendasi dari kongres umat Islam Indonesia yang digelar beberapa hari yang lalu di Bangka Belitung, salah satu point mengatakan bahwa seluruh umat Islam, Total menolak RUU Omnibus Law. Tambah Riden
Riden memotivasi kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota yang diwakilkan dari foreman dan supervisor. Bahwa struktural sangat penting dan bisa mengakomodir pergerakan dari tingkat tertinggi sampai ke tingkat yang terendah.
Riden menceritakan pengalamannya saat kunjungan kerja di salah satu negara maju yaitu Jepang. Bahwa di Jepang masalah ketenaga kerjaan tidak ada masalah, mereka sudah sejalan dan sinergi antara serikat pekerja dengan pengusahanya.
Di Jepang level manager hingga direktur, mereka ikut menjadi anggota serikat pekerja, karena untuk melindungi diri mereka sendiri. Ucap Riden
Serikat pekerja itu harus digerakkan tidak harus level bawah tapi level menengah keatas sangat penting, level menengah itu sangat luar biasa nilai dan powernya dalam menggerakkan perjuangan dalam serikat pekerja.
Startegi dalam hasil kongres FSPMI di Surabaya tahun 2016, awalnya adalah Konsep Lobby dan aksi, ditambah Politik. Peran politik sangat penting, karena dapat mempengaruhi segala kebijakan pemerintah dan mewakili suara kaum buruh di parlemen. Kata Riden
Riden berpesan dalam Konsolidasi organisasi, kita dapat mengantisipasi segala hal yang tidak diinginkan, dengan hadirnya Revolusi 4.0 memprediksi untuk Negara Indonesia, jutaan pekerja Indonesia akan terPHK.
Mari kita fokus, kuatkan pondasi organisasi, tidak hanya dilevel bawah tapi mulai dari level menengah. Pungkas Riden
Kontributor Tangerang
Penulis : Chuky
Photo : Ridwan