Sebuah Kursi Jadi Saksi Bisu Yang Tersisa

Boja, KPonline – Terlihat dari jauh hamparan puing-puing kayu berserakan, bangunan yang sudah rata dengan tanah dan pepohonan yang memberi nuansa gersang di siang hari pada Kamis (7/3/2019) di dusun Turaman RT 05 RW 06 Singorojo, Kendal.

Tak terdengar suara canda tawa disekitar lokasi kebakaran, hanya suara burung di hening kesunyian siang menjelang sore itu. Dari jauh terlihat sebuah kursi kayu yang masih tersisa, berada di sebuah rumah yang telah dimakan habis amukan Si jago merah, tinggal tersisa puing-puing bangunan dan lantai.

Bacaan Lainnya

Tak lama kudekati si kursi yang menangis, rindui sang penghuni rumah itu, saya pegang dan rasakan betapa kuat si kursi ingin berbicara.
“Wahai kau, tolong tengoklah aku, aku rindu”.

Tidak berbeda dengan para korban lain, mungkin mereka pun juga merindukan masa-masa menghabiskan waktu bersama si kursi, entah apa yang menjadikan kenangan bagi pemiliknya, namun yang jelas hatinya mungkin sudah tersayat dengan kejadian kebakaran itu.

Mungkin tersimpan banyak rindu dan cerita jika melihat kursi itu, bagi pemiliknya. Sebenarnya ingin sekali saya kulik isi cerita kursi di sudut rumah yang sudah tidak jelas berbentuk ini, namun sayangnya tidak ada seseorang yang bisa menceritakan secuil cerita tentang rindu sebuah kursi itu.

Kursi yang menjadi saksi bisu di amukan api, Rabu (27/2/2019) itu begitu kuat dan kokoh hingga tak habis dilalapnya. Semoga keluarga yang memiliki kursi itu bisa bersabar dan bisa mengobati rindu si kursi yang tak berpenghuni lagi.(Tride)

Pos terkait