Presiden FSPMI Said Iqbal Hadiri Pelatihan Lanjutan Garda Metal, Ini Pesannya

Jakarta, KPonline – Di sela sela aktivitasnya yang padat presiden FSPMI Said iqbal datang menghadiri pelatihan Lanjutan Garda metal pada selasa sore (17/12) di bumi perkemahan Cibubur, Jakarta.

Diawal sambutannya Said Iqbal memaparkan tentang awal mula Garda Metal yang di bentuk pada tahun 2008 agar kelas buruh mempunyai power dalam perjuangan kelas buruh. Dan di era tahun 2012 Garda Metal menjadi yang paling di takuti dan presiden FSPMI Said iqbal berhasil menerima penghargaan sebagai presiden buruh yang paling militan.

Bacaan Lainnya

Namun menurut pengamatannya setelah lahirnya peraturan pemerintah (PP).78 tahun 2015 dan sampai sekarang ini pergerakan buruh malah terkesan mulai redup dan mengalami degradasi. Walaupun begitu FSPMI masih mencatatkan diri sebagai organisasi yang eksis dan istiqomah dalam gerakan buruh.

“Nafas FSPMI adalah Gerakan dan Garda Metal adalah urat nadi gerakan, maka dari itu Garda Metal harus tetap ada dan konsisten di dalam gerakan, aksi aksi yang damai dan tetap militan.” tegas Iqbal.

“Ruh dari pergerakan FSPMI adalah Garda Metal dan Garda Metal sebagai urat nadinya gerakan. Jangan sampai kekuatan yang kita bangun hilang begitu saja.” tambahnya.

“Gerakan buruh kedepan akan lebih sulit terkait kebijakan kebijakan aturan yang berubah ubah mulai dari outsorcing , kontrak upah padat karya , UMK/ UMSK. Semua itu kalau gerakan buruh tidak ada maka akan selalu dimiskinkan terus terusan kita kaum buruh. jelas Iqbal lagi.

“Maka dari itu Garda Metal sebagai ujung tombaknya pergerakan buruh harus terus diasah agar pergerakan di jalanan terus selalu ada.” kata Said Iqbal membakar semangat peserta lanjutan hari ini.

Menurutnya di era 4.0 pergerakan buruh harus jeli dan tanggap tentang isu isu perburuhan dan bisa merubah Mindset apa yang mau dilakukan.

Sebagai Garda Metal lanjutan Said Iqbal berpesan agar mereka menguasai manejemen aksi, skill, militansi dan keberanian. Semua itu harus di uji dan dipraktekan di lapangan agar nanti mindset yang dibangun dalam pribadinya masing masing peserta matang dan brilian.

“Tidak usah tengak tengok SP lain yang namanya perjuangan dan mau bergerak pasti akan ada hasilnya.” pungkasnya.

Menutup orasinya Said Iqbal mengajak menyanyikan bait lagu sambil berteriak, “Sekuat mental baja sukarela berkorban berjuang dalam satu barisan” dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu ‘Hallo hallo Bandung’. (Omp/jim)

Pos terkait