Jakarta KPonline -Bertempat di Unit kerja Operator Gardu Induk Budi Kemuliaan, Jakarta PUK Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (SPEE FSPMI) PT. Haleyora Powerindo melaksanakan kegiatan kembali Road Show Konsolidasi Ideologi dan Penguatan Organiasasi kepada anggota dihari kedua (22/6).
Konsolidasi ini diawali dengan pemaparan oleh ketua PUK SPEE FSPMI PT. Haleyora Powerindo, Ramdani.
“Pentingnya konsolidasi ini untuk membangun kekuatan, soliditas dan solidaritas. Sehingga semua gerakan Organisasi Serikat Pekerja terutama SPEE FSPMI PUK PT. Haleyora Powerindo dalam menjalankan programnya akan tampak kuat ke permukaan. Ada 4 hal yang akan menjadi program kerja sekaligus menjadi issue gerakan nasional OS PLN, pertama mengenai DPLK, revisi PERDIR 0219 yang diterbitkan PT. PLN (Persero), perbaikan K3, dan menerapkan struktur skala upah.” paparnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa permasalahan yang dialami oleh operator Gardu Induk 150 KV terungkap selamat berjalannya konsolidasi. Bahwasanya masih ada terungkap dugaan ketidakadilan dalam :
1. Perhitungan upah lembur yang tidak sesuai UU.
2. Tidak ada keterbukaan mengenai DPLK tenaga kerja.
3. Kinerja Struktural Management terkait belum memahami Job desknya.
4. Tenaga kerja bekerja selama 2×24 jam.
5. Surat penugasan tidak sesuai dengan Job desk.
6. APD & K2K3 yang belum memadai, dan
7. Meminta refreshment terkait job desk secara berjenjang dan menyeluruh.
“Dalam hal ini PUK akan menyampaikan hal tersebut kepada pihak perusahaan.
Untuk menciptakan hubungan industrial yang baik dengan perusahaan.
Pendampingan pekerja apabila menerima perlakuan yang tidak adil dari perusahaan. Selain itu juga berupaya menciptakan hubungan yang sehat antara perusahaan dengan para pekerja.” jelas Ramdani.
“Jika ingin ada perubahan mari kita wujudkan bersama, jika ingin hasil maksimal mari berjuang dengan maksimal. Terus bergerak, bangkit melawan.” pungkasnya.
(Ade W/Jim).