Refleksi 94 Tahun Sumpah Pemuda, LMID: Negara Membunuh Kaum Muda Bersatu

Maluku Utara, KPonline – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (LMID), melakukan aksi politik merefleksikan 94 tahun sumpah pemuda dengan tema Negara Membunuh Kaum Muda Bersatu. Sabtu (29/10/2022).

Pada pukul 14.00 WIT, aksi itu dimulai. Berawal dari kediaman Gubernur Provinsi Maluku Utara sampai ke depan Kantor Walikota. Dan terlihat anggota Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi Kota Ternate begitu antusias mengikuti aksi tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi (LMID) Aldian Haris menyampaikan, aksi ini sebagai bentuk merefleksi sumpah pemuda.

“Aksi ini dibangun untuk merefleksikan Hari Sumpah Pemuda, sekaligus memberikan sikap terhadap Partai Buruh dan Turut memenangkan Partai Buruh di Pemilihan Mendatang. Karena menganggap bahwa Partai Buruh adalah salah satu partai alternatif untuk menyelesaikan segala problem mendasar rakyat hari ini (menciptakan negara sejahtera),” ujarnya.

Aldian Haris juga menambahkan,
karena kita tau bahwa Indonesia hari ini dibanjiri dengan problem – problem yang itu dirasakan oleh rakyat indonesia akibat ketidak pedulian pemerintah terhadap rakyatnya, sehingga segala kebijakan tidaklah sesuai dengan kemauan rakyat.

Dan bahkan di Maluku Utara perampasan ruang hidup yang begitu masif, penggusuran, Perampasan tanah, turunnya upah buruh, naiknya harga bahan pokok, naiknya harga BBM, anjloknya harga komoditi lokal, naiknya biaya pendidikan, ditambah lagi masalah kekerasan seksual yang belum juga dapat terselesaikan secara real. Dan itu tidak akan diselesaikan oleh partai-partai politik yang sampai hari ini masih saja mengatasnamakan rakyat, padahal nyatanya tidak. Hal itu bisa kita lihat ketika rakyat merasa sengsara akibat kebijakan negara mereka tidak pernah mengangkat bicara terkait persoalan itu. Maka sudah seharusnya rakyat tertindas hari ini akibat kebijakan negara sudah harus mempunyai platfrom perjuangan yang jelas dalam merespon situasinya dan itu hanya ada di Partai Buruh sebagai Partai alternatif untuk menjawab segala problem dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat tertindas.

Oleh karena itu 94 tahun sudah Sumpah Pemuda dirayakan bukan waktu yang terlampau jauh dan sampai sekarang apa yang menjadi harapan Pemuda – Pemudi Indonesia lambat laun bergeser pada kepentingan – kepentingan yang sebenarnya tidak merujuk pada kesejahteraan rakyat. Teriak sorak – sorai rakyat dari sabang sampai merauke masih saja direnggut oleh keresahan sampai pada saat ini.

Aksi politik ini juga diramaikan dengan umbul-umbul, bendera LMID dan bendera Partai Buruh.

Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi juga menuntut:

1. Turunkan Harga BBM;

2. Menangkan Partai Buruh;

3. Cabut IUP di Maluku Utara;

4. Tolak RUU Minerba;

5. Laksanakan UU TPKS;

6. Tolak Revisi Sisdiknas;

7. DPR Gagal Menjadi Wakil Rakyat;

8. Tolak Pertemuan KTT G20 di Indonesia;

9. Cabut Omnibus Law;

10. Naikkan Upah Buruh dan Naikkan upah Guru Honorer;

11. Berikan Hak Maternitas Buruh;

12. Hentikan Kekerasan Terhadap Perempuan;

13. Naikkan Harga Kopra;

14. Pemkot Segera Selesaikan Masalah Air Bersih di Kota Ternate;

15. Turunkan Harga Bahan Pokok;

16. TNI – POLRI Stop Represifitas Terhadap Gerakan Rakyat;

17. Stop Pembungkaman Ruang Demokrasi Kampus;

18. Usut Tuntas Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia;

19. Tolak PT. FPM di Sagea Kiya.

Reporter: Ali Akbar Muhammad (Pijar Maluku Utara).

Editor: Jim

Pos terkait