Jakarta, KPonline – “Aku bahagia, hari ini masih mendengar teriakan masih sama. Ada kesadaran dalam diri kita, bahwa ini adalah momentum Indonesia untuk berubah. Hari ini adalah hari untuk perubahan,” kata aktivis Ratna Sarumpaet ketika memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres IV KSPI di Jakarta.
“Jika kita tidak melakukan apa-apa untuk bangsa ini, berarti memang bangsa ini tidak mau berubah. Karena itu, perjuangan harus tetap dilakukan,” lanjutnya.
Kemudian dia bercerita awal mula menjadi aktivis.
“Tahun 1993 ada seorang buruh namanya Marsinah. Perempuan itulah yang membuat aku memilih jalan menjadi aktivis. Kalau tidak ada kekejaman luar biasa menimpa perempuan itu pada saat itu, barangkali saya tidak akan menjadi seperti.”
Dia juga sering ditanya, apa hubugannya dengan Said Iqbal?
“Hubungan aku dan Said Iqbal adalah pertemanan. Diantara kami ada satu kesamaan dalam berfikir. Nggak ada salah kalau aku bersama-sama dengan Iqbal. Penting bagi kita untuk mempedulikan mansuia dan kemanusiaannya. Memperjuangkan hak-hak dasar karena tak tertangani oleh pemerintah,” jawabnya.
Ratna Sarumpaet berpesan, dalam kongres ini KSPI akan berusaha melihat lebih dalam untuk menentukan langkah kedepan.
“Kondisi kita terlalu buruk untuk kita main-main. Semoga Allah memberikan jalan, agar apa yang diputuskan dalam kongres berguna bagi bangsa ini,” pungkasnya.
