Batam, KPonline – Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPEE FSPMI) PT. Djitoe Mesindo mengadakan rapat rutin di Gedung Serbaguna PT. Djitoe Mesindo, Sekupang, Batam. Selasa, (10/09/2019).
Ratin PUK Djitoe Mesindo kali ini membahas Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dimana nantinya pada Senin, 16 September 2019 akan di mediasikan oleh Disnaker bersama Pengusaha.
“Saya hanya ingin mengingatkan teman – teman, khusus pengurus PUK ada tambahan amanah baru dari Pekerja yang belum menjadi anggota Serikat Pekerja karena mereka memberikan dukungan penuh kepada PUK untuk berunding PKB.” Kata Djafri Rajab ketua PUK Djitoe Mesindo
“Jangan sampai amanah ini sia – sia, karena kita berjuang PKB bukan untuk menyerang Pengusaha tapi ini adalah salah satu pintu masuk untuk terciptanya hubungan industrial yang mengarah lebih baik. Lebih dari 40 pekerja belum anggota yang memberikan dukungan di tambah 64 anggota PUK, bagi saya ini adalah menambah keyakinan kepada PUK bahwa apa yang akan kita lakukan mendapat tanggapan positif dan baik di mata pekerja.” tambahnya
Sampai hari ini sudah lebih dari 40 pekerja belum anggota Serikat Pekerja yang memberi dukungan kepada PUK untuk memberikan Kuasa Kepada PUK untuk membuat PKB.
Bagi PUK Djitoe Mesindo, PKB harga mati dan salah satu solusi yang efektif untuk membangun hubungan industrial bisa melalui PKB karena hak dan kewajiban semua pihak akan diatur didalamnya.
“Pekerja sudah sadar bahwa PKB adalah kebutuhan, sekarang tinggal pengusahanya.” tutupnya
Selain itu, dalam ratin tersebut PUK Djitoe juga menyinggung terkait Aksi Nasional tanggal 2 Oktober 2019 yang akan mengangkat isue aksi tolak kenaikan iuran BPJS dan tolak revisi UU No. 13/2003. (Minto)