Pulau Putri, Beranda Ibu Pertiwi di Emperan Selat Malaka

Batam,KPonline  – Sudah lama saya tidak jalan jalan ke Nongsa,lebih tepatnya di Pantai Nongsa, dan menyeberang ke Pulau Putri. Atas rekomendasi teman saya yang juga salah satu kontributor Media Perdjoeangan Batam, Minggu kemarin kami sekeluarga menyempatkan diri untuk main ke sana.

Kami berkendaraan sekitar 20 menit dari simpang Bandara Hang Nadim, karena di sanalah kami tinggal. Sebagai salah satu pulau terluar di indonesia yang menjadi batas langsung antara Indonesia dengan negara tetangga , Pulau Putri Nongsa ini tepat berada di emperan selat malaka berhadapan dengan selat philips yang merupakan selat tersibuk di dunia dan berbatasan langsung dengan Singapore dan Malaysia.

Bacaan Lainnya

Ombak yang lumayan besar membuat perjalanan dari Pantai Nongsa ke Pulau Putri, menjadi agak lambat, Perjalanan dengan menggunakan perahu tempel yang biasanya hanya sepuluh menit kemarin menjadi lebih lambat lima menitan.

Pemandangan dari Pulau Putri Nongsa ini juga tidak kalah cantiknya dengan spot spot di kota Batam. Dari sini sangat jelas terlihat gedung-gedung tinggi pencakar langitnya negara Singapura, pesona moment view unik ini jangan pernah terlewatkan jika kita berada di pantai nongsa. Pulau Putri memang dekat dengan negara tetangga jaraknya sekitar tiga belas kilo meter dari pantai changi Singapura dan enam belas kilo meter dari Johor, Malaysia.

Meskipun tergolong pulau kecil, akan tetapi kini Paska reklamasi yang di lakukan oleh pemko Batam Pulau Putri sudah semakin luas dari sebelumnya. Pemerintah Kota Batam terus mengembangkan destinasi wisata, seperti di Pantai Nongsa dan Pulau Putri. Pengembangan ini berupa reklamasi di Pulau Putri ini.

Kelak dii Pulau Putri tersebut nantinya akan dibangun kolam renang dan pantai yang cantik, saat kami ke sana , pembangunan tengah di lakukan dan hampir rampung.

Sebagai pulau terluar di NKRI di Pulau Putri terdapat tugu lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Di Pulau Putri juga terdapat bangunan mercusuar yang berfungsi menuntun kapal-kapal agar tidak kandas atau menambrak karang disekitar pulau ini.

Berkunjung ke Pulau Putri tidak memerlukan biaya yang banyak. Pengunjung hanya perlu datang ke Pantai Nongsa dengan menggunakan kendaraan pribadi – motor maupun mobil. Biasanya saat di gerbang Kampung Tua pengunjung akan dimintai sumbangan sebesar Rp5.000 oleh warga.

Setelah sampai di Pantai Nongsa, pengunjung akan dimintai biaya parkir Rp10.000 untuk roda empat, dan Rp 5000 untuk sepeda motor. Biaya tersebut sekaligus biaya masuk untuk menikmati indahnya Pantai Nongsa.  Sejauh ini sepertinya memang belum ada campur tangan pemerintah untuk mengeksplorasi kawasan pantai yang cukup menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara tersebut. Meski begitu, jangan khawatir, tetap banyak penduduk sekitar yang menyewakan ban, menawarkan jasa banana boat, hingga menjajakan makanan lezat. Sementara biaya perahu tempel untuk menuju ke pulau putri adalah sebesar Rp 20,000 untuk pergi pulang. dan RP 1000 untuk masuk ke Pulau putri.

Umumnya pengunjung Pulau Putri menikmati wisata air dengan berenang. Mereka berbasah ria sambil menikmati deburan ombak di sisi pantai. Penikmat pantai di Pulau Putri sangat bervariasi, mulai dari balita, remaja hingga dewasa

Apalagi meski di pesisir dan belum menikmati air bersih dari perusahaan air minum, Pulau Putri menyediakan tempat membasuh badan dengan harga cukup terjangkau – hanya Rp2.000/orang. Bila lupa membawa shampoo, tinggal menambah uang jasa Rp1.000. Hanya saja air yang digunakan memang air hujan yang ditampung penduudk di tempat penampungan air. Meski begitu, airnya tetap bersih dan bening.

Menurut salah satu penduduk di pulau tersebut, pengunjung tidak hanya berasal dari Batam dan sekitarnya, banyak juga yang berasal dari negara Asean seperti Singapura, Malaysia, hingga Vietnam. Petinggi negeri juga ada beberapa yang suka menyempatkan mampir ke pulau tersebut.

Sebagai tips jika hendak pergi ke sana usahakan pada sore hari agar bisa melihat keindahan sunset.

Pos terkait