Potong Tumpeng Sebelum Aksi

Pasuruan, KPonline – Aksi buruh di Jawa Timur pada hari Senin, 21 November 2016, bertepatan dengan dua tahun peringatan perlawanan terhadap union busting di PUK SPAMK FSPMI PT. JAI. Dua tahun lalu terjadi PHK sepihak terhadap para pengurus PUK, Garda Metal dan Pleno PUK JAI sejumlah 66 orang setelah mengikuti aksi dalam rangka pengawalan penetapan upah minimum 2015.

“Aksi hari ini sedikit istimewa karena pake potong tumpeng. Bukan menyukuri proses PHKnya, tapi kita memperingati kesolidan anggota kita dalam melawan union busting dan tidak tunduk pada kesewenang-wenangan pengusaha!” Demikian orasi singkat koordinator aksi hari ini Tedi Iswantara.

Bacaan Lainnya

Panas terik cuaca kabupaten Pasuruan hari ini tidak menyurutkan semangat 1500an anggota PUK JAI yang didominasi oleh pekerja perempuan itu untuk turun dalam aksi hari ini.

“Sayangi anak cucu, Tolak PP 78/2015”, ujar Arifatus, salah satu peserta aksi. “PP 78 memiskinkan kita sampai anak cucu,” lanjutnya.

Akhirnya massa aksi dilepas setelah mendapat pengarahan dan orasi dari ketua PUK JAI yang juga menjadi anggota Dewan Pengupahan Pasuruan, Satya Agung.

“Aksi hari ini memastikan bahwa buruh tidak mendapatkan pengurangan upah. Mustahil UMK hanya naik 8% sedangkan per Januari tahun depan subsidi listrik sudah akan dihilangkan. PP 78 ini benar-benar memiskinkan buruh secara struktural. Kita akan mati-matian tolak PP 78 ini. Tidak mungkin seorang kepala pemerintahan lebih tunduk pada perintah pusat dan mengenyampingkan aspek kesejahteraan sosial. Kita nanti akan menagih janji pak dhe Karwo bahwa buruh tidak akan mengalami pengurangan upah itu,” ujarnya. (*)

Penulis: Hari Yunita Sari

Pos terkait