Pesan Taksi Online, Anggota FSPMI Ini Dipalak Preman

Para driver ojek online dari berbagai aplikasi saat melakukan aksi unjuk rasa bersama-sama dengan FSPMI.

Bekasi, KPonline – Kekerasan terhadap pengemudi taksi online (grab, uber, go-car) masih kerap terjadi. Salah satunya di Kabupaten Bekasi. Tidak jarang, penumpang pun sering mengalami intimidasi bahkan tindakan pemalakan oleh preman.

Seperti yang menimpa anggota FSPMI berinisial Pr (30th). Peristiwa terjadi pada Rabu (30/8/2017) sore. Bermula saat korban hendak memesan taksi online (grab) yang hendak menuju stasiun Gambir.

Bacaan Lainnya

Korban menunggu taksi online di sekitar kawasan cifes (depan hotel) Cikarang Selatan. Saat taksi online pesenan datang, ada oknum preman yang mendatangi korban. Di situ, cekcok mulut terjadi.

Pengemudi pun mengalah dan pergi bermaksud menghindari keributan. Akhirnya oknum preman tersebut mendatangi korban (pr) yang belum sempat naik mobil.

Korban dipalak sejumlah uang dan terpaksa menuruti kemauan oknum preman tersebut. Peristiwa serupa juga sering terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi. Bukan hanya taksi online, ojek online pun juga sama menjadi korban premanisme.

Seharusnya aparat kepolisian menindak tegas aksi premanisme, apalagi di sertai tindakan kekerasan dan intimidasi. Ojek maupun taksi online harus bersaing secara sehat, mengutamakan pelayanan kepada penumpang. Bukan malah melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Saat ini, sebagian pengemudi ojek online bergabung dengan Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPDT FSPMI). Oleh karena, FSPMI akan melakukan kampanye agar tidak ada lagi intimidasi dan kekerasan terhadap pengemudi taksi/ojek online dan penumpangnya. Bagaimanapun, saat ini, taksi atau ojek online sudah menjadi keniscayaan. Sehingga keberadaannya harus diakui.

FSPMI juga menyesalkan intimidasi seperti ini masih saja terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *