Perundingan Yang Tak Substansial, Hanya Sebagai Pemanis

Bogor, KPonline – Menjelang sore pada Rabu 18 November 2020, perwakilan PC SPAI-FSPMI Bogor mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam perundingan antara pihak Management PT. Megasari Makmur dengan pihak PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur. Pertemuan tersebut digelar sekira pukul 15:00 WIB, di dalam area perusahaan.

Ada banyak dugaan dari buruh-buruh PT. Megasari Makmur yang menyaksikan mereka berjalan beriringan bersama pihak Management PT. Megasari Makmur. Sebagian besar buruh perempuan berharap, ada kesepakatan yang mampu mengakomodir semua pihak pada sore itu. Dengan harapan, mereka bisa kembali pulang kerumah, dan kembali esok pagi lalu bekerja seperti biasanya.

Seperti yang diungkapkan oleh Sutini (bukan nama sebenarnya) kepada Media Perdjoeangan. “Harapan saya dan teman-teman ada kesepakatan hari ini juga. Karena beberapa bulan sebelum aksi mogok kerja ini kita rencanakan, perundingan demi perundingan sudah kami lewati. Seharusnya, hari ini tidak ada lagi perundingan, seharusnya kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak,” tutur gadis berkerudung merah tersebut.

Kurang lebih 2 jam lamanya perundingan berlangsung, ternyata tidak menghasilkan sesuatu hal yang sedari tadi diharapkan. Teti Supianti dan Ridwansyah, yang keduanya merupakan Ketua PC SPAI-FSPMI Bogor dan Sekretaris PC SPAI-FSPMI Bogor, keluar dari area perusahaan dengan mimik wajah ketidak puasan.

Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bogor Komarudin Martha, bersama pengurus PC SPAI-FSPMI Bogor dan pengurus PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur, langsung menggelar rapat terbatas secara mendadak di salah satu warung diseberang pabrik PT. Megasari Makmur Plant 1.

Kepada Media Perdjoeangan, Teti Supianti menjelaskan secara singkat, bagaimana perundingan didalam berlangsung. “Apa yang dibahas, tidak sesuai yang kita harapkan. Kami dari perangkat organisasi, menginginkan perundingan yang substansial, langsung menyentuh pokok bahasan. Bukan membahas mengenai tunjangan kinerja karyawan. Tentang upah, malah tidak mau menyentuh sama sekali, hanya pemanis saja. Tidak jelas arahnya kemana” jelas Teti.

Sesuai surat pemberitahuan aksi mogok kerja dan aksi unjuk rasa, Teti Supianti menginstruksikan kepada seluruh pengurus PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur beserta seluruh anggotanya, untuk kembali menggelar aksi unjuk rasa didepan gerbang pabrik PT. Megasari Makmur pada Kamis, 19 November 2020. (RDW)