Perundingan Upah Yang Tak Kunjung Selesai, PUK Ini Gelar Konsolidasi Akbar

Semarang, KPOnline – Suara sirine terdengar bersahutan dengan suara gemericik hujan pada Kamis sore ( 09/05/2019),  di depan kantin PT SAMI TF.

Teriakan-teriakan “Hidup Buruh” begitu lantang terdengar mengawali Konsolidasi Akbar yang kesekian kalinya digelar oleh PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF.

Bacaan Lainnya

Konsolidasi yang di pimpin langsung Sumartono, selaku Ketua PUK PT SAMI TF mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pengurus, koordinator lapangan, anggota, hingga pekerja PT SAMI TF. Hal tersebut terjadi dikarenakan dorongan dari suara keluh kesah para anggota yang mengeluh mengenai perundingan upah 2019 yang semakin hari semakin tidak ada kejelasan.

Dari informasi yang didapat, upah yang sudah hampir 5 bulan berjalan, belum terdengar kejelasan kapan adanya kesepakatan mengenai kenaikan upahnya, dan hal tersebut membuat para anggota maupun pekerja di PT SAMI TF semakin resah.

Janji yang pernah disampaikan oleh Sacho bahwa kenaikan upah PT SAMI akan menjaga ‘gap’ dengan saudaranya di affiliate YAZAKI  Indonesia group kini terdengar seperti omong kosong.

Bahkan yang tadinya besaran kenaikan upah yang dijanjikan akan disampaikan di bulan April 2019 beserta rapelannya, ternyata sampai berita ini diturunkan baru sebesar rata-rata 3% yang terealisasikan.

Diduga karena hal itulah para pekerja merasa resah karena hak mereka yang seharusnya mereka terima kembali tertunda. Apalagi ditambah lagi dengan besaran kenaikan upah yang ditawarkan oleh Sacho selalu berubah menjadi lebih sedikit di dua perundingan terakhir. Dari sini mereka merasa dipermainkan oleh Sacho yang terlihat seperti akan ingkar janji terhadap janji yang pernah diucapkan.

Menurut pernyataan dari salah seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya ini menyampaikan kekecewaannya.

“Kenaikan upah yang dijanjikan dibayarkan pada April justru mengalami kemunduran hingga Mei 2019 dan setahu saya kenaikannya justru mengalami penurunan dari perundingan sebelumnya, beberapa waktu yang lalu”, ucapnya.

Suara lantang Sumartono yang beradu dengan gemuruh angin suara air hujan sore ini kemudian menanyakan seberapa keseriusan anggota PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF dalam mengawal perundingan gaji ditahun ini.

“Jika kalian setuju maka saya akan tanda tangani penawaran sacho jika tidak emangnya  kalian mau apa ? Jika perusahaan hanya memberikan nilai upah yang masih rendah seperti sekarang ini? ” teriaknya setelah menceritakan kronologis tiap-tiap perundingan yang dilaluinya.

Teriakan “Tolak OT” dan “Mogok Kerja” bersahut-sahutan terdengar sebagai balasan terhadap pertanyaan yang  disampaikan oleh Ketua PUK tersebut. Dan secara spontan para Koordinator Lapangan segera menge-list dari keinginan para pekerja yang hadir.

Harapannya dengan konsolidasi upah tersebut, keinginan dari para pekerja PT SAMI dapat dengar oleh pengusaha dan segera menepati janjinya sebelum “Tolak OT”  bahkan mungkin “Mogok Kerja” terjadi. Dengan diiringi suara gemuruh teriakan “Hidup Buruh” menutup konsolidasi pada sore itu. (Tride/Sup)

Pos terkait