Perundingan Tipu-Tipu, Obor Perlawanan 1095 AMT Pertamina Dinyalakan

Jakarta, KPonline – Sesuai dengan rekomendasi KSP, SekNeg, PT Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga, PT Elnusa Petrofin beberapa hari yang lalu, bahwa hari ini–setelah diundur jadwalnya–akan ada pertemuan lanjutan antara semua pihak tersebut dan AMT Pertamina, untuk membahas mekanisme penyelesaian tuntutan 1095 AMT Pertamina:

1. Dipekerjakan kembali sebagai buruh tetap PT.PERTAMINA PATRA NIAGA DAN PT.ELNUSA PETROFIN.

Bacaan Lainnya

2. Pembayaran upah lembur selama ini yang belum dibayarkan

3. Pembayaran upah proses selama 19 bulan di PHK ilegal.

4. Pensiun bagi AMT yg sudah masuk usia pensiun, dan kompensasi bagi keluarga AMT yang suaminya telah meninggal selama PHK ilegal ini.

Pertemuan memang terjadi, namun tidak seperti rekomendasi awal. Pertemuan tadi pagi, justru menghadirkan PT GUN sebagai perusahaan vendor (perusahaan outsourcing/penyedia jasa tenaga kerja), Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara dan Deputi HUBLEM SekNeg, Perwakilan Kementrian Tenaga Kerja dan Perwakilan AMT Pertamina dari 10 Depo.

Dari komposisinya, sudah tergambar bagaimana solusi yang akan ditawarkan, yaitu khusus bagi AMT Pertamina di Depo Plumpang, dengan seleksi tertentu akan dipekerjakan di PT GUN, bukan di Pertamina Patra Niaga.

Artinya hanya bagi yang di Plumpang, dan bukan sebagai pekerja di Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin. Jika diterima, berarti sebagai buruh outsourcing–Padahal status outsourcing ini yang menjadi pokok gugatan dan protes selama bertahun-tahun yang lalu hingga sekarang.

Tentu saja, kami tidak bisa menerima tipu daya semacam ini.

Seluruh perwakilan 1095 AMT Pertamina dari 10 Depo, lalu meninggalkan pertemuan, dan segera bergerak ke posko juang AMT di Plumpang, Jakarta Utara, di mana ribuan AMT Pertamina dan keluarga sedang berkumpul.

Ribuan massa ini sontak marah, dan mulai menyalakan obor yang tadinya akan digunakan untuk aksi obor.

Saat ini, pihak KSP coba memfasilitasi kembali pertemuan di Kantor KSP.

Kami berharap tidak ada lagi tipu daya, tidak ada lagi upaya mengulur waktu, sebab kesabaran kami sudah sampai titik nadir.

Pos terkait