Penghapusan Outsourcing Ada Dalam Program Aksi Prabowo-Sandi

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menghadiri UKM Expo 2018 di Universitas Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (29/8/2018).(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Jakarta, KPonline –  Saat berkunjung di Pasar Wonodri, Sandiaga menerima keluhan seorang warga bernama Agus. Ia keberatan dengan sistem kontrak kerja di berbagai perusahaan saat ini.

Menurut Agus, sistem kontrak kerja di kalangan swasta merugikan para pekerja. Dampaknya juga berpengaruh pada tingkat kesejahteraan.

Bacaan Lainnya

Agus tidak sendirian. Saat ini ada jutaan orang yang tidak memiliki kepastian kerja akibat sistem kerja outsourcing, honorer, kontrak, hingga pemagangan.

Menjawab pernyataan tersebut, Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor.

Apa yang dikatakan Sandi bukan sekedar basa-basi. Komitment itu tertuang dalam kontrak politik, Sepultura, yang menegaskan untuk “Stop perbudakan modern berkedok outsourcing, honorer, dan perpanjangan.”

Tidak hanya itu, penghapusan outsourcing juga tertuang dalam visi misi Prabowo – Sandi, khusunya dalam Program Aksi Bidang Ekonomi: Menghentikan kebijakan outsourcing yang merugikan pekerja serta mengutamakan tenaga kerja lokal dibanding tenaga kerja asing dalam pembukaan lapangan pekerjaan baru (angka 16).

Oleh karena itu, kita percaya janji untuk menghapus outsourcing akan dimenangkan jika Prabowo-Sandi menang dalam Pilpres 2019.

Pos terkait