Pemagangan Dan UMSK Jadi Trending Topic Konsolidasi Akbar FSPMI Karawang

Karawang, KPonline – Kunjungan Kerja Presiden FSPMI Said Iqbal beserta Jajarannya yang sekian kalinya ke Kabupaten Karawang kembali digelar di Aula KH. Ahmad Dahlan Masjid Al Ghamar Interchange Karawang Barat, Senin (21/01/2019)

Meskipun hujan lebat tidak kunjung berhenti dari siang dan dari sebelum rombongan Presiden FSPMI Said Iqbal datang, namun peserta yang hadir begitu banyak hingga memenuhi Aula Masjid AlGhammar. Dalam acara tersebut Semua Ketua Pimpinan Cabang dan Caleg FSPMI hadir, hanya Resia Saptoni yang merupakan Caleg DPRD Propinsi Jabar Dapil X dikarenakan Sakit.

Bacaan Lainnya

Sambutan pertama di bawakan oleh Asmat Serum selaku Ketua PC SPAMK FSPMI yang mengatakan “Agenda besar di Karawang tentang UMSK 2019 yang belum Sepakat antara Apindo dan Serikat Pekerja, namun harapan target Januari 2019 sudah keluar angka untuk Upah Sektoral Kabupaten. Untuk Go Politik, kita sebagai buruh harus memenangkan Prabowo Sandi dan Caleg yang diusung dari kaum buruh” tegasnya.

Asmat Serum melanjutkan dengan memberikan semangat 3 Yel-yel yaitu
“Siapa kita?”
jawab peserta yang hadir “Prabowo Sandi”
“Caleg Kita?”
jawab peserta yang hadir “Menangkan”
“2019”
Jawab peserta yang hadir “Ganti Presiden”

Sambutan selanjutnya dari Perwakilan PP SPAMK FSPMI yaitu Heriyanto menyampaikan bahwa “Masih banyak Perusahaan yang belum berserikat, namun ada juga Perusahaan Komponen Otomotif yang sudah berserikat, namun dari 300 Karyawannya, 250 orang merupakan Pekerja Magang, dan hanya 50 orang saja yang merupakan Karyawan tetap, bahkan upah lembur pekerja Magang tersebut hanya dibayar 10rb / jam.” Ujarnya.

Presiden FSPMI Said Iqbal Saat Konsolidasi di Karawang

Dia menyampaikan keprihatinnya perihal status Pekerja Magang tersebut sebelumnya adalah Pekerja Kontrak yang seharusnya diangkat jadi Karyawan Tetap malah sekarang statusnya magang.

“Ayo buruh kita jangan diam, mari kita berjuang agar status pekerja ini dapat diselesaikan sehingga jangan lagi ada yang namanya status kerja magang ataupun Kontrak Outsourching” pungkasnya

Kemudian Selanjut nya sambutan dari Riden Hatam Aziz selaku Sekretaris DPP FSPMI hanya menyampaikan 2 point penting :

1. Persiapkan untuk HUT FSPMI ditargetkan 20rb massa akan berkumpul di depan Istana Negara dan dari Karawang sendiri ditargetkan 1500 orang bisa ikut dalam perayaan tersebut.

Tuntutan penting yang akan kita angkat adalah tentang lapangan pekerjaan.

2. RAPIMNAS FSPMI ke 20 tahun akan diadakan di Hambalang Bogor dari tanggal 7, 8 dan 9 Januari 2019 dengan Tema yang akan di usung adalah Raih Kemenangan di tahun Politik. Menangkan Prabowo-Sandi dan menangkan Calegnya.

Sedangkan Sambutan dati Sabilar Rosyad selaku Ketua DPW FSPMI Jawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada kawan-kawan FSPMI Karawang perihal Aksi Penolakan Pergub 54 tahun 2018 tentang Tata cara Penetapan upah minimum Sektoral Kabupaten akhirnya berbuah manis hingga gubernur mencabut pergub tersebut.

“Perjuangan kita ternyata akan lebih berat karena setelah pergub 54 tahun 2018 dicabut, muncul Permenaker 15 tahun 2018. Maka Kita harus siapkan diri kita, untuk tanggal 31 Januari 2019 kita bersiap memenuhi Gedung Sate untuk menolak permenaker 15 tahun 2018 kemudian kita juga harus siap juga dalam aksi Tanggal 06 Februari 2019 pada hari rabu di Istana Negara ” tegasnya

Sambutan terakhir disampaikan oleh Said Iqbal yang di tunggu tunggu oleh peserta konsolidasi yang hadir kemudian menyampaikan dan membakar semangat juang kepada seluruh peserta yang hadir.

“Isu buruh yang sangat mengkhawatirkan adalah Pemagangan, kalau buruh tidak menolak dan tanpa perlawanan kaum buruh, maka Pemagangan sah dilaksanakan, jadi kita sebagai buruh harus menolak keras dengan adanya pemagangan. Kita harus terus bergerak, kita harus sering melakukan pertemuan untuk memperjuangkan nasib kita dan anak cucu kita kedepannya” tegasnya

Said Iqbal mengingatkan bahwa Kaum buruh cuma punya satu kekuatan, yaitu Solidaritas oleh karena dia meminta agar buruh lebih solid lagi dan satukan tekad untuk memperjuangan kemaslahatan kaum buruh.

“Ancaman yang paling serius lainnya selain Pemagangan yaitu peralihan tenaga manusia ke robotik yang merupakan revolusi 4.0, sehingga ada yang memprediksi 300 juta orang di dunia dan diantaranya 52 juta orang di Indonesia akan beralih profesi atau lebih jelasnya adalah kehilangan lapangan pekerjaan” tambahnya

Acarapun berakhir pukul 18.00 dan ditutup dengan doa bersama. (pnj)

Pos terkait