Partai Buruh Siap Torehkan Sejarah Di Madura

Foto bersama pengurus Exco Partai Buruh Jawa Timur dan Pengurus Exco Partai Buruh Madura Raya dalam safari politik di Sampang (11/03)

Madura, KPonline – Kota seribu masjid akan menjadi awal kebangkitan Partai Buruh (PB) di kota Madura raya. Hal itu disampaikan oleh Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jawa Timur Jazuli SH di Sampang Madura, Sabtu (11/03/2023).

Kunjungan jajaran Exco Provinsi ke Madura ini, tidak lain dalam rangka safari politik Partai Buruh yang digelar di Lesehan Selat Raya, Jalan Rajawali II No.28, Tamansareh, Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

Bacaan Lainnya

“Di kota seribu masjid ini (Sampang), akan kita jadikan awal kebangkitan Partai Buruh di Madura raya”, Ucap Jajuli.

Kebangkitan Partai Buruh di Madura ini menjadi torehan sejarah, munculnya partai politik dari buruh dan masyarakat bawah. Jajuli menegaskan bahwa mereka telah punya kendaraan politik sendiri maka masyarakat kecil tidak boleh rendah diri.

Safari politik dan diskusi merakyat di pesisir pantai membuktikan Partai Buruh dekat dengan rakyat

“Kita tidak boleh berkecil hati, kita ini adalah calon pemimpin di daerah kita masing-masing. Kita harus siap oranyekan Madura,” Ujarnya dalam sambutannya.

Safari politik ini juga dihadiri oleh pengurus Exco Jatim Pujianto SH. MH. dan 4 ketua Exco Kabupaten/Kota di madura raya berserta jajarannya. Yakni Ketua Exco Kabupaten Bangkalan, Akrom, Ketua Exco Kabupaten Sampang, Much ismail, Ketua Exco Kabupaten Pamekasan Arif F dan Ketua Exco Kabupaten Sumenep RB Ahmad Wahid yang akrab di panggil Gus Wahid.

Saat ditemui media perdjoeangan, Ketua Exco Partai Buruh Pamekasan Arif F memberi sedikit gambaran tentang Geo Politik yang ada di Madura raya.

“Yakinlah bahwa tidak semuanya harus di ukur dengan uang, ada silent Majority atau suara mayoritas yang tersembunyi dan kita akan rebut ceruk itu,” Tuturnya.

Menurutnya, Madura masih menyimpan potensi mendulang suara. Visi misi Partai Buruh sangat relevan dan mengakomodir aspirasi masyarakat Madura. Seperti petani garam, nelayan pesisir, petani tembakau dan sebagainya yang masih butuh wadah pergerakan dan perjuangan.

“Dan Sampang, kelak akan menjadi sejarah perubahan di madura raya,” Tutupnya.

(Kanjeng Muis)

Pos terkait