Bekasi, KPonline — Semangat perjuangan kaum buruh atau kelas pekerja kembali terlihat di Gedung Juang 45, Bekasi, dalam acara Festival Kelas Pekerja yang digelar meriah dan sukses pada Sabtu (31/5). Acara ini menjadi magnet tersendiri bagi para aktivis buruh, termasuk Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Supriyadi Piyong, yang turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang mengangkat isu-isu kerakyatan dan perjuangan kelas pekerja.
Ia menekankan pentingnya menjaga semangat solidaritas di tengah tantangan dunia kerja saat ini. “Festival seperti ini menjadi ruang penting untuk mempererat perjuangan kita. Kita bukan hanya buruh, tapi juga pejuang keadilan sosial,” tegasnya.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari diskusi publik, pertunjukan seni budaya buruh, bazar solidaritas, hingga cek kesehatan gratis. Gedung Juang 45, yang memiliki nilai sejarah perjuangan, menjadi simbol tempat untuk menyuarakan aspirasi kelas pekerja masa kini.
Acara ini juga menjadi momentum untuk terus memperkuat jaringan antar serikat buruh dan komunitas rakyat, sekaligus memperluas kampanye untuk kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil.
Dengan semangat juang yang tak padam, Festival Kelas Pekerja ini menegaskan bahwa perjuangan buruh bukan hanya di pabrik dan kantor, tapi juga di ruang-ruang kebudayaan dan solidaritas.
Selain itu, Festival ini bukan ajang hiburan biasa. Ini adalah panggung politik rakyat pekerja. Dari pemaparan strategis isu-isu ketenagakerjaan, penindasan upah murah, hingga pembentukan barisan perlawanan kelas dengan menolak sistem outsourcing, itu semua menjadi salah satu bagian dari rangkaian acara yang digelar oleh gabungan serikat dan kolektif rakyat.