Optimis Akan Menang , Berikut Paparan Visi Obon Tabroni – Bambang Sumaryono (Obama)

Pasangan Bakal Calon Bupati Bekasi Obon - Bambang

Cikarang Selatan,KPOnline – Pasangan kandidat calon Bupati Kabupaten Bekasi dari jalur independen Obon Tabroni – Bambang Sumaryono dengan No Urut 3 yakin bahwa dengan penjabaran visi dan misinya akan membawa pasangan tersebut menang pilkada.

Visi pasangan independen Obon Tabroni – Bambang Sumaryono (Obama) adalah, “Bekasi Sehat, Berkarakter, Berkreasi dengan Pemerintahan yang Bersih dan Berkeadilan”.

Bacaan Lainnya

Dari lima visi pasangan calon, visi Obama tersebut mungkin paling sulit dihafal. Sulit juga untuk dibuat akronimnya.

“Kita sudah menyadari itu. Dan itu pilihan,” kata Obon.

Obon mengatakan, pihaknya sadar bahwa secara komunikasi politik, visinya membutuhkan upaya sosialisasi lebih. Tapi ia lebih memilih mengambil resiko itu ketimbang membuat visi yang hanya berorientasi pada sekedar mudah diingat.

Menurut Obon, visi bukan sekedar susunan kata, bukan pula jargon. Visi adalah sebuah gagasan besar tentang Kabupaten Bekasi yang ingin diwujudkan.

“Jadi membuat visi itu bukan aktivitas mencocok-cocokan kata. Atau agar akronimnya mudah, seperti BERCAHAYA (Bersih, Cantik, Harum, Kaya). Bukan seperti itu,” kata Obon sambil tertawa.

Obon menjelaskan, setiap kata dalam visinya tersebut memiliki makna penting. Intisari dari hasil kajian, masukan dari berbagai tokoh masyarakat dan pengusaha, serta realitas lapangan yang ditemuinya sepanjang setahun berkeliling dari kampung ke kampung di Kabupaten Bekasi.

Obon menjelaskan, Bekasi Sehat berarti menggambarkan kondisi masyarakat Kabupaten Bekasi yang sehat secara jasmani dan didukung oleh lingkungan yang berkelanjutan dan harmonis. “Sulit untuk meningkatkan produktivitas kalau masyarakat dan lingkungannya belum sehat. Realitas di lapangan juga begitu. Masyarakat sulit sekali mendapatkan akses kesehatan. Padahal itu hak dasar. Makanya kita tempatkan itu diawal,” katanya.

Bekasi Berkarakter, lanjut Obon,  menggambarkan masyarakat Kabupaten Bekasi yang berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya, dan berfalsafah pancasila.

“Di tengah menguatnya budaya asing, pembangunan karakter menurut kami penting. Nah, ini perlu keterlibatan dan sinergi komunitas, tokoh, dan institusi pendidikan dengan pemerintah daerah,” terangnya.

Sementara Bekasi Berkreasi dikatakan Obon menggambarkan masyarakat Kabupaten Bekasi yang berwawasan dan berdaya saing, didukung infrastruktur dan SDM yang berkualitas.

Dukuangan masyarakat untuk pasangan Obon - Bambang
Dukuangan masyarakat untuk pasangan Obon – Bambang

“Poin ini prinsipnya tentang peningkatan pendapataan masyarakat. Aspeknya, pertama meningkatkan kualitas SDM. Itu diantaranya akan diwujudkan dengan mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan penguatan sekolah kejuruan. Kedua, lapangan pekerjaannya dibuka luas, misal dengan menjadikan kawasan industri sebagai pasar bagi produk-produk UMKM lokal. Itu yang tidak digarap selama ini. Ketiga, dukungan pembanguan infrastruktur. Kalau yang ketiga ini sebetulnya otomatis pasti berjalan,” tutur Obon.

Untuk bisa mewujudkan itu, Obon mengatakan perlu pembenahan komprehensif dari sisi tata kelola pemerintahan. “Makanya kami tempatkan tata kelola pemerintahan juga dalam visi kami,” imbuhnya.

Pemerintahan yang Bersih, menurut Obon berarti tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.

“Ini jamannya keterbukaan. Nanti kita open semua. Biar masyarakat bisa memberi masukan dan mengawal jalannya pemerintahan,” tegas Obon.

Sementara Pemerintahan yang Berkeadilan digambarkan Obon sebagai pemerintahan yang inklusif. “Artinya, hadir bagi semua golongan masyarakat. Bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu. Di sini juga esensi pemerintah sebagai pelayan masyarakat harus dikembalikan. Jadi pemerintah itu bukan maunya dilayani, tapi justru harus melayani kepentingan warganya,” terang Obon.

“Itulah visi yang akan kami wujudkan saat terpilih nanti. Sebuah cita-cita besar tentang Kabupaten Bekasi ke depan. Makanya, gak masalah agak sedikit sulit menghafalnya. Daripada harus kehilangan esensinya,” pungkas Obon.

Pos terkait