Nefrizal : Tinggal Pilih, Ikut Menentukan Kebijakan Atau Ditentukan Kebijakan

Batam, KPonline — Nefrizal, ketua Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Kepulauan Riau yang juga calon anggota legislatif DPRD Provinsi Kepri yang direkomendasi FSPMI untuk maju di pemilu 2019 untuk daerah pemilihan 5 yaitu Belakang Padang, Sekupang, Batu Aji, dan Sagulung memberikan penjelasan mengenai politik kepada anggota PUK Sanwa di Posko Pemenangan Relawan Regar, Ruko Top 100 Tembesi, minggu (3/3/2019).

Nefrizal ikut berkompetisi pada pemilu 2019 melalui partai PKS dengan nomor urut 3. Dalam kesempatan ini, Nefrizal mengatakan bahwa dirinya tetap merupakan bagian dari organisasi FSPMI jika nantinya terpilih menjadi anggota dewan.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat berbahagia bisa berada disini, terima kasih kepada kawan – kawan yang sudah datang, sebab bagi saya datang saja merupakan sebuah pengorbanan. Perlu kawan – kawan ketahui, pada dasarnya kami alat organisasi dan kami bagian dari organisasi kalaupun nanti duduk menjadi anggota dewan kita akan tetap menjadi bagian untuk membantu apa yang diperjuangkan organisasi”, kata Nefrizal

Nefrizal menjelaskan begitu pentingnya politik apa lagi untuk kalangan buruh, karena menurutnya kehidupan buruh dalam kesehariannya juga dipengaruhi politik.

“Ini merupakan cita – cita organisasi, dan organisasi merasa perlu untuk berpolitik. Kita bisa lihat, sebagai contoh UMK, UMSK, harga – harga sembako itu merupakan produk kebijakan politik jadi tidak salah jika buruh ikut masuk berpolitik”, jelasnya

“Begitu juga dengan ketersediaan lapangan kerja dan adanya isu banyaknya mengenai pekerja atau buruh asing unskill yang masuk ke Indonesia itu tidak lepas dari pengaruh kebijakan politik”, tambahnya

Kemudian Nefrizal menegaskan agar buruh ikut memilih pada pemilu april 2019 nanti, kalau pun tidak ikut memilih akan tetap ada yang mengisi kursi – kursi pemerintahan dan ia meminta agar buruh memilih wakil rakyat yang amanah.

“Lebih baik ikut menentukan dari pada nantinya kita ditentukan, didalam sistem demokrasi yang ikut memilihlah yang ikut menentukan. Jika kita tidak ikut memilih, tiba – tiba ada peraturan yang menekan kita dan dari pada itu terjadi lebih baik kita ikut memilih, sehingga kita bisa ikut menentukan kebijakan. Itulah dasar pemikiran kenapa buruh berpolitik”, tegasnya

Selanjutnya Nefrizal menyinggung ketika di jaman orde lama ketika itu buruh ikut dipercaturan politik atau ikut mengambil keputusan – keputusan politik, sehingga keputusan kebijakan yang ada itu bagus. Menurutnya, saat ini buruh hanya ditentukan kebijakan bukan menentukan kebijakan.

“Organisasi merekomendasi kita agar kita ikut menentukan kebijakan, sekarang kawan – kawan semua tinggal memilih ingin ditentukan atau menentukan”, ucapnya

Nefrizal berharap agar buruh Batam memilih wakil buruh yang direkomendasi FSPMI agar bisa ikut serta dalam menentukan kebijakan. Menurutnya tidak sulit untuk mendudukan wakil buruh menjadi anggota dewan, mengingat jumlah anggota FSPMI yang lebih dari cukup jika 100% suara buruh itu untuk wakilnya dengan catatan buruh benar berjuang bersama dan satu suara. (Minto)

Pos terkait