Mereka yang Terhina Setelah Menikmati Keringat Buruh Outsourcing

Bekasi, KPonline – Yang sedang viral sekarang adalah anggota legislatif dari partai pendukung penguasa tertangkap dan diduga termasuk gembong narkoba internasional. Ini mengingatkan saya dengan kasus seorang pimpinan PLN di Bekasi yang tertangkap sedang pesta sambil mengkonsumsi narkoba.

Si pimpinan ini ditangkap bersama dengan beberapa staffnya di tempat pesta. Ada yang bilang kalau penangkapan tersebut adalah jebakan.

Bacaan Lainnya

Entahlah, tapi yang mau saya angkat dari cerita ini adalah bahwa si pegawai PLN tersebut akhirnya dipecat.

Namun hak-haknya sebagai pekerja PLN tetap diusahakan untuk bisa diterima oleh keluarganya, seperti pesangon dan lain-lain. Saya yakin pesangonnya sangat besar karena posisinya adalah sebagai salah satu pejabat tertinggi di PLN Bekasi.

Hak-haknya dibantu diperjuangkan oleh SP sebagai bentuk solidaritas sesamaPekerja. Setidaknya usaha SP bisa meringankan beban anak, istri dan keluarganya.

Dari cerita ini tidak perlu dikritisi masalah narkobannya toh dia juga akhirnya jadi pesakitan di dalam penjara, kehilangan pekerjaan dan tentunya beban moral bagi keluarganya.

Malah beberapa tahun kemudian saya menyaksikan langsung stafnya yang juga ditangkap pernah datang ke kantor PLN Bekasi dalam kondisi kurus kering, berjalan dan berbicara tidak normal, dalam kondisi sakit.

Sebagian orang ada yang mengungkapkan rasa kasihan tapi juga ada yang melihatnya agak sinis baik itu outsourcing maupun organik. Sepertinya lebih terhina mereka yang memakan hasil keringat pekerja outsourcing PLN.

Yang perlu diambil pelajaran dari catatan ini adalah pentingnya untuk memiliki SP agar hak-haknya tidak hilang, karena di Bekasi juga pernah ada pekerja outsourcing PLN yang dipecat karena mengkonsumsi narkoba di Kantor Pelayanan (KP) yang tidak perlu ditanya bagaimana haknya. Kebetulan juga dia ikut memusuhi pergerakan outsourcing PLN Bekasi. (Deddy Chandra)

Pos terkait