Menyatukan Kekuatan Untuk Kemanusiaan

Jakarta, KPonline – Lembaga Kemanusiaan Pekerja Indonesia (LKPI) resmi sudah berdiri. Hal ini ditandai dengan digelarnya sosialisasi di lantai 3 Gedung FSPMI, Jakarta Timur, pada Kamis (31/5/2018). Seratusan orang hadir dalam kegiatan ini.

LKPI didirikan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi  Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPEE FSPMI) Judy Winarno ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif lembaga ini. Sedangkan Sekretaris Eksekutif LKPI adalah Tedy Ramadanus, dari Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (FSP ISI).

Bacaan Lainnya

Selain di tingkat pusat, struktur LKPI juga menjangkau provinsi, kabupaten, bahkan unit kerja.

LKPI merupakan lembaga baru yang dibentuk KSPI. Sebagai lembaga baru, tentu jalan masih panjang untuk membuktikan bahwa lembaga ini adalah jawaban atas permasalahan kaum buruh, misalnya ketika mereka tiba-tiba di PHK.

Sebelumnya, KSPI pernah mendirikan Jamkeswatch yang bergerak untuk isu jaminan kesehatan.

Seperti namanya, LKPI untuk isu kemanusiaan. Program anadalannya, salah satunya adalah pemberian bantuan bagi korban PHK. Ini adalah program jangka pendek. Teknisnya dengan memberikan bingkisan lebaran. Selain itu, juga akan ada bea siswa bagi anak buruh korban PHK.

Untuk jangka panjang, LKPI akan membantu pengadaan ambulance serta mendirikan klinik kesehatan, agar pelayanan jaminan kesehatan bagi kaum buruh bisa optimal. Mimpi yang lain adalah membangun Rumah Sakit KSPI. Selain itu, juga ada pemberdayaan ekonomi buruh berupa pemberian pelatihan dan bantuan permodalan, khususnya bagi buruh yang kehilangan pekerjaan.

Untuk mendukung menjalankan program-program tersebut, KSPI bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Nota kesepahaman antara ACT dan KSPI sudah ditandatangani dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KSPI, April 2018.

ACT sendiri merupakan lembaga yang cukup kredibel untuk isu kemanusiaan. Aktivitasnya, selain di dalam negeri, juga berkontribusi aktif dalam memberikan bantuan ke luar negeri.

 

Kuncinya sukses program ini adalah terletak pada penggalangan dana. Kepedulian untuk berbagi.

Apabila zakat, infak, shodaqoh, wakaf, dan donasi dari jutaan anggota KSPI yang tersebar di berbagai perusahaan disatukan, tentu bukanlah jumlah yang tidak sedikit. Melalui dana itulah, program kemanusiaan bisa dijalankan. Ini sekaligus cara untuk menyatukan potensi atau kekuatan kaum buruh untuk membantu sesamanya.

Selama ini, banyak unit kerja yang melakukan penggalangan dana untuk korban bencana dan berbagai peristiwa kemanusiaan yang lain. Jika semua itu bisa disatukan dalam satu lembaga, dampaknya akan lebih maksimal.

Pos terkait