Ketika Mendung Hitam Menggelayut Di Atas Langit Surabaya

Surabaya,KPonline – Lagi dan lagi. Seolah buruh Jawa Timur tidak ada bosan-bosannya melakukan demonstrasi dan membuat banyak pihak dibuat jengkel, ngomel bahkan ketar-ketir karena aksinya.

Bagaimana tidak, kemarin siang (20/11/2017) sepanjang ruas jalan protokol surabaya, dari mulai bundaran Waru sampai Tugu Pahlawan lalu lintas dibuat tersendat sendat, bahkan di tiga titik simpul lalu lintas nyaris berhenti total karena buruh turun jalan melakukan longmarch.

Bacaan Lainnya

Perlu dipahami, aksi buruh Jawa Timur ini adalah buntut dari Peraturan Gubernur No.78 tahun 2017 tentang penetapan UMK 2018 yang sudah di teken pak dhe Karwo pada 18 Nopember lalu.

Dalam aksinya buruh Jawa Timur meminta pakdhe merevisi Pergub UMK 2018 agar sesuai dengan proses yang telah disepakati bersama antara buruh, DPRD dan Pemprop Jawa Timur.

Beberapa poin kesepahaman itu diantaranya, sebelum menetapkan UMK 2018 Gubernur melakukan dengar pendapat dengan DPRD dan perwakilan buruh, memperhatikan kondisi riil perekonomian masyarakat Jawa Timur sesuai hasil survey KHL serta menghadirkan kebijakan yang mengandung kearifan lokal sebagi bentuk pengejawantahan kesejahteraan umum bukan hanya sebagai kalkulator pemerintah pusat.

Perwakilan Daerah KSPI Jawa Timur Jajuli, dari atas mobil komando memberikan orasi politiknya kepada massa aksi. Menurut Jajuli, Presiden KSPI dan FSPMI Said Iqbal menyampaikan salam, apresiasi dan motivasi kepada seluruh buruh yang tengah melakukan aksi perjuangan menuntut upah layak. Selain itu, melalui Jajuli kaum buruh mengingatkan Pemprop Jawa Timur untuk lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat Jawa Timur. Akibat penerapan PP 78 yang jelas-jelas menurut cacat hukum maka muncullah disparitas upah yang akan semakin memperlebar kesenjangan sosial serta semakin menurunkannya daya beli masyarakat.

Dari data FSPMI KSPI, disparitas upah sudah sangatlah tinggi, lebih dari 100% atau sebesar 2 juta selisihnya. Dicontohkan dari perbandingan UMK antara Surabaya dan Magetan, atau antara Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto.

” Tidak ada dalil halal haramnya dalam merevisi Pergub, selama itu demi kemaslahatan masyarakat haruslah disegerakan. Toh Pergub bukanlah kitab suci yang tidak bisa direvisi, wong UUD 1945 saja bisa diamandemen masak Pergub tidak!. Kenapa pemprop harus ketar-ketir?, ” Ujar Jajuli diamini massa aksi.

Sedianya massa aksi akan ditemui pakdhe Karwo namun ternyata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang diminta menemui buruh. Gus Ipul (sapaan Saifullah Yusuf) mengatakan, sesuai arahan Gubenur maka aspirasi kaum buruh diterima dan akan ditindaklanjuti dengan melakukan langkah konkrit berupa melakukan rapat dengar pendapat dan pembahasan soal UMK ini.

“Kita terima dan akan kita perjuangkan bersama, ” Kata Gus Ipul singkat.

Perjuangan buruh Jawa timur menuntut upah layak

Adzan maghrib baru saja berkumandang. Mendung hitam perlahan menggelayut di atas langit Surabaya. Di pelataran kantor Gubernur Jawa Timur, ratusan buruh masih setia bertahan. Rintik-rintik hujan mulai turun, membasahi mata dan hati buruh yang berharap masa depannya lebih baik.

Maafkanlah buruh yang telah membuat jalanan macet dan aparat galau. Buruh hanya ingin memperjuangkan masa depannya

 

Penulis :Mas Iip

Pos terkait