Malam Renungan Mayday Tahun 2017 di Bogor

Bogor, KPonline – Sejak tahun 2013, Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Bogor menyelenggarakan malam renungan Mayday. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap kawan-kawan buruh dan kawan-kawan pergerakan rakyat yang lainnya.

Dengan demikian, pada tahun 2017 ini, adalah kali keempat Konsulat Cabang FSPMI Bogor mengadakan kegiatan tersebut.

Suasana malam renungan Mayday Tahun 2017 di Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan ini selalu diadakan di depan Kantor Bupati Bogor sebagai perlambang bentuk “perlawanan rakyat yang bergerak secara senyap”. Pada malam hari, Kantor Bupati Bogor bisa dibilang minim cahaya. Sebagai perlambang “api pergerakan rakyat”, dibuatlah pelita yang terbuat dari bambu dan beberapa buah obor.

Ada banyak undangan yang hadir pada malam renungan Mayday di tahun ini. Dari unsur serikat buruh, mahasiswa dan mahasiswi, masyarakat umum, dan tentunya anggota FSPMI Bogor. Baik dari tingkat Pimpinan Unit Kerja (PUK), Pimpinan Cabang (PC), hingga Konsulat Cabang FSPMI Bogor.

Dengan dikawal beberapa puluh anggota satuan kepolisian dari Polres Bogor, acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Mars FSPMI.

Pimpinan organisasi FSPMI Bogor hadir dalam kegiatan malam renungan Mayday.

Acara dibuka oleh Koordinator Tim Media Perdjoeangan Bogor yang baru saja dibentuk yaitu Rinto Dwi Wahana, yang menyoroti terpecahnya kegiatan Aksi Peringatan Mayday yang di pusatkan di Ibukota Negara, Jakarta.

Praktek-praktek “penggembosan kekuatan buruh” semakin gencar dilakukan oleh oknum-oknum asosiasi pengusaha dan oknum-oknum Dinas Ketenagakerjaan. Bahkan tidak sedikit oknum-oknum pengurus serikat buruh yang akhirnya terlena oleh iming-iming doorprizes di acara tandingan tersebut.

Dan di kesempatan yang sama hal senada juga dilontarkan oleh Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bogor Bung Willa Faradian.

“FSPMI adalah organisasi buruh yang solid dan patuh terhadap instruksi organisasi.Dan jika ada serikat buruh yang tidak berangkat ke Jakarta, biarkan saja. Karena FSPMI tetap akan berangkat ke Jakarta sehingga menegaskan ada di pihak yang seharusnya .

Penulis: Koordinator Media Perdjoeangan Bogor, Rinto Dwi Wahana.