KSPI Sebut Kartu Prakerja Salah Sasaran

Jakarta,KPonline – KSPI menyebut kartu prakerja salah sasaran, sebab, yang dibutuhkan oleh pekerja adalah bantuan langsung tunai maupun sembako yang merupakan kebutuhan utama di saat kondisi ekonomi sulit.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono mengatakan, program kartu prakerja yang digadang-gadang pemerintah menjadi jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat wabah corona salah sasaran.

Bacaan Lainnya

Sebab, yang dibutuhkan oleh pekerja adalah bantuan langsung tunai maupun sembako yang merupakan kebutuhan utama di saat kondisi ekonomi sulit.

Sebab, menurutnya biaya pelatihan untuk program kartu pekerja sebesar Rp. 1.000.000 per orang dianggap terlalu besar dan hanya akan menguntungkan mitra program ini.

Kahar berharap paket kebijakan fiskal maupun moneter yang dilakukan pemerintah bisa menekan angka pekerja yang dirumahkan dapat segera ditekan, dan dipenuhi haknya oleh perusahaan apabila terpaksa memutus kontrak pekerjanya.

Kerkaca pada kondisi saat ini banyak pekerja korban PHK dan dirumahkan hanya dibayarkan separuh gaji bahkan ada yang gigit jari karena upahnya tidak dibayarkan sama sekali.

“KSPI juga mengkhawatirkan akan adanya pengangguran besar. Belum lagi dari data Kemenaker terkait tenaga kerja yang ter PHK dan dirumahkan hingga 1,5 juta jiwa,” Ungkapnya pada Rabu (15/4).

Untuk itu KSPI meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai program kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, serta memberikan sanksi yang tegas bagi sejumlah perusahaan yang tidak memberikan hak pekerja secara penuh di tengah pandemi Covid-19.

Pos terkait