Kartu Prakerja Seharusnya Melibatkan BLK

Jakarta, KPonline – Baru-baru ini topik kartu prakerja yang dirancang pemerintahan menuai kontroversi. Terbaru, kartu prakerja ternyata menawarkan kursus yang ganjil. Antara lain, kursus rias diri dan memancing yang semuanya bisa kita dapatkan gratis di youtube.

Ada sekitar 5,6 juta penerima manfaat Kartu Prakerja. Artinya sudah ditambah dari semula hanya 2 juta calon penerima. Penerima bakal menerima bantuan hingga Rp 3.550.000 yang diwujudkan dalam bentuk pembiayaan pelatihan dan insentif. Dana yang digelontorkan naik dari 10 triliun menjadi 20 triliun rupiah.

Bacaan Lainnya

Setiap pekerja mendapatkan Rp 3.550.000 yang meliputi biaya pelatihan Rp 1 juta, insentif setelah pelatihan Rp 600 ribu/bulan selama 4 bulan, dan insentif jika mengisi survei 150 ribu

Program yang bertujuan baik ini sayangnya menuai kontroversi karena penunjukan mitra kartu prakerja jauh dari prinsip transparansi.

Salah satu mitra yang ditunjuk adalah Ruangguru yang digawangi Adamas Belva Devara, satu dari staf khusus Presiden Jokowi. Belva akhirnya mundur dari posisinya setelah mendapat kritik tajam dari pengamat dan warganet

Tanpa bermaksud mendiskreditkan mitra tertentu, sebuah kursus bahasa Inggris untuk pengemudi ojek online ditawarkan dengan harga Rp 600 ribu.

Pertanyaannya, wajarkah harga Rp 600 ribu dibayarkan oleh tukang ojek online untuk kursus daring yang materinya dengan cukup mudah bisa didapatkan gratis di YouTube atau melalui aplikasi android?

Pertanyaan besarnya, kenapa pelaksanaan pelatihan melalui kartu prakerja tidak dilaksanakan dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah ada. Jika program prakerja dilakukan melalui BLK setidaknya sebagai pemacu untuk memperbaiki kurikulum dan yang terpenting BLK sudah ada diseluruh wilayah Indonesia.

Jika alasannya social distancing karena masa pandemi covid-19. Kita yakin BLK bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai protokol.

Dipilihnya 8 lembaga pelatihan (berbasis online) jelas menutup kesempatan BLK turut berkontribusi melaksanakan program prakerja. Padahal secara kurikulum, BLK bertahun-tahun terbukti kualitasnya dalam melakukan pendidikan keterampilan. BLK ada dan serasa ditiadakan.

Pos terkait