Konsolidasi Akbar FSPMI SUMUT, Willy Agus Utomo : Walau Segelintir Api Ini Takan Terpadamkan.

Medan, KPonline – Konsolidasi Akbar FSPMI SUMUT yang di gelar di Hotel Madani Kota Medan, Kamis 8 April 2021
Dihadiri oleh masing-masing Pimpinan Unit Kerja (PUK), Pimpinan Cabang (PC), DPW, KC yang ada di provinsi Sumatera Utara.

Dalam kata sambutannya, Willy Agus Utomo yang merupakan Ketua DPW FSPMI SUMUT mengatakan bahwa perlawanan ini tidak akan pernah padam.

“Walaupun hanya tinggal kita sendiri, hanya segelintir kita, tetapi api perlawanan ini Takan pernah padam, walau di fitnah, walau di tinggalkan dan walau dalam kondisi sulit kita akan terus bersuara untuk kepentingan orang banyak khususnya kaum buruh Indonesia” urai Willy.

Dalam kata sambutannya, Willy juga mengatakan kalau FSPMI tetap harus konsisten dalam perlawanan demi kemuliaan bagi kaum buruh.
“Sebentar lagi May Day, sebentar lagi akan ada undangan untuk kita bergabung dalam acara perayaan hari buruh sedunia itu dengan cara berpesta-pesta. Tetapi yang pasti, kita akan tetap menolak hal tersebut dan tetap turun kejalan memperingati hari buruh sedunia dengan turun kejalan, menyuarakan hal-hal yang kita anggap semakin menyiksa buruh. Masak ia, buruh bertambah parah ke adaannya kita yaitu serikat pekerja malah berpesta, menggelar lucky draw. Dengan tegas kita katakan kita turun kejalan. Biar hanya kita sendiri, biar hanya kita segelintir tetapi Takan pernah padam” tegasnya.

Di tambahnya “UU Cipta kerja akan terus kita suarakan untuk segera di cabut karena lagi – lagi sangat – sangat merugikan kaum buruh. Sekarang saja, belum di terapkan, sudah sangat – sangat menyusahkan buruh, kita lihat dari pesangon yang sekarang yang sangat sulit dan harus negosiasi yang baik baru bisa berhasil tidak berlama-lama walau tidak sesuai ketentuan. Apalagi sekarang jika di terapkan, sudah berkurang atau makin sedikit di tambah prosesnya yang sulit bagaimana lagi itu. Ini artinya, semasa kerja susah, begitu tidak bekerja lagi akan semakin sulit” tuturnya.

“Jadi tidak ada kata lain, tidak ada hal lain, hanya kesolidtan kita yang mampu merubah hal itu. Terus melawan menolak dan meminta di cabutnya Omnibus law demi kesejahteraan kaum buruh dan rakyat Indonesia” tutupnya.