Ketua J-Balad Turut Ikut Aksi Bersama FSPMI

Bandung, KPonline – Pria yang menjadi ketua Jaminan Balad di Bandung Barat ini, berada di tengah-tengah massa aksi, bahkan ia sering kali mengenakan seragam kebesaran FSPMI. Pasalnya kang Arie Juharie ini sudah menyatakan komitmen, untuk selalu bersama FSPMI, bahkan di FSPMI Bandung Barat ia sudah tidak asing lagi, karena banyak anggota FSPMI yang menjadi anggota J-Balad juga.

Ya, Arie Juhari (ketua J-Balad) setiap ada pergerakan atau kegiatan yang di gelar oleh FSPMI khususnya di Bandung Barat, ia selalu menyempatkan hadir. Seperti pada Hari ini Senin 12 april 2021, kehadirannya nampak berada di depan gedung sate Bandung Jawa barat.

Bacaan Lainnya

Kehadirannya turut menjadi bagian dari aksi terhadap penolakan OmnibusLaw, bahkan ia tak sungkan-sungkan ketika di berikan waktu untuk melakukan orasi. Walaupun penyampaiannya singkat karena sudah diulas oleh tokoh-tokoh serikat pekerja FSPMI lainnya, seperti Dede Rahmat selaku sekjend DPW FSPMI Jawa Barat, Hendrayana dan Sabilar Rosyad selaku sekjend DPP FSPMI, dalam orasi singkatnya Arie hanya mengingatkan dampak sosial akibat kebijakan OmnibusLaw tersebut.

“Kami banyak sekali menemukan keluarga-keluarga pra sejahtera baru, artinya ketika mereka sudah tidak lagi bekerja/diputus kontrak atau terPHK, mereka tidak lagi mampu membayar iuran BPJS Kesehatan, bukan cuma 1, 2, 3 keluarga saja yang terdampak seperti itu, menurutnya dengan sistem kerja kontrak ini para pekerja tidak diberikan kepastian dan kenyamanan dalam bekerja, bagaimana mereka menafkahi keluarga mereka ketika sedang memerlukan biaya, tiba-tiba di berhentikan dari tempat nya bekerja, karena kontrak kerjanya habis,” ujar Arie.

Lebih lanjut Arie Juhari menambahkan bahwa dirinya merasa sangat prihatin dengan kondisi seperti ini, apalagi di tengah-tengah situasi pandemi seperti ini, banyak sekali bantuan-bantuan tidak tepat sasaran juga malah makin maraknya korupsi bansos seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat.

Yang nyata-nyata saat ini Bupati Bandung Barat dan anaknya terjerat kasus korupsi bansos, Arie Juharie juga menghimbau agar semua pekerja masuk dalam lembaga serikat pekerja, agar mendapatkan advokasi dan solidaritas dari sesama pekerja lainnya, karena yakin menjadi seorang karyawan/ti bukanlah pilihan, bukanlah cita-cita, melainkan karena sulitnya mencari nafkah dan membuka peluang usaha di negri yang katanya gemah ripah loh jinawi ini.

Arie Juhari juga berharap hakim-hakim Mahkamah Konstitusi, mempunyai mata untuk melihat realita yang sebenarnya, mempunyai telinga untuk mendengar jeritan masyarakat miskin dan mempunyai hati untuk merasakan penderitaan masyarakat kalangan menengah ke bawah sehingga undang-undang OmnibusLaw ini dibatalkan.

Penulis : Inces
Editor : Drey

Pos terkait