Susahnya Buruh Mencari Keadilan di Negeri Ini

Semarang, KPonline – Dalam aksi lapangan dan virtual yang dilakukan serentak di 20 provinsi di Indonesia pada hari Senin (12/4/2021) ini, ada hal menarik yang terjadi saat aksi unjukrasa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah Jl. Pahlawan. Seorang pegiat buruh dari kota Semarang yang tak asing lagi di mata aktivis buruh di Semarang dan Jawa Tengah Ahmad Zainudin melakukan aksi merangkak saat menuju titik aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Hal tersebut dilakukannya sebagai simbol bahwa betapa susahnya buruh dalam mencari keadilan. Menurutnya buruh sebagai tenaga kerja, memiliki hak atas “penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” yang merupakan hak konstitusi sebagai warga negara, sebagai rakyat pekerja. Namun hal tersebut acapkali tidak pernah terealisasi.

“Buruh memiliki 2 aspek menghasilkan barang dan/atau jasa. Namun seringkali yang terwujud hanyalah aspek pertama yang biasanya sekedar pemenuhan atas kebutuhan hidup agar ia mampu bekerja menghadirkan kembali esok harinya. Sementara itu, hak atas pertambahan nilai atas perubahan modal menjadi laba, tidak pernah dihitung,” ucapnya menjelaskan.

“Di sisi lain, upah minimum yang diputuskan pada tahun sebelumnya tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan satu aspek tersebut karena sudah terkejar dengan inflasi, akibatnya upah nominal selalu berada di bawah upah riil. Selain upah yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan sosial buruh beserta keluarganya, upah sesungguhnya pula untuk menjamin keterserapan barang produksi oleh pasar,” lanjutnya lagi.

Pria yang juga Ketua DPD FSP KEP-KSPI tersebut juga mengemukakan bahwa aksi merangkak yang dilakukannya ibarat kondisi buruh pada saat ini dalam menghadapi Undang-Undang Cipta Kerja yang di dalamnya banyak sekali mendegradasi hak para buruh seperti pesangon yang dikurangi, aturan kerja yang tidak ada kepastian dan tidak ada perlindungan terhadap jaminan sosial, atau dengan kata lain hilangnya Job Security, Income Security dan Social Security.

Untuk itulah Zainuddin berpesan kepada buruh yang ada di Jawa Tengah khususnya dan buruh di Indonesia pada umumnya agar terus melakukan perlawanan untuk mencari keadilan di negeri ini demi terwujudnya Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Agar dalam menjalani hidupnya tidak perlu merangkak seperti yang ia contohkan. (sup)