Kaum Perempuan, Berjuanglah Demi Masa Depanmu

Sekilas Tentang Sejarah

8 Maret merupakan peringatan hari perempuan internasional. Hal tersebut didasari atas semakin besarnya perjuangan kaum perempuan di berbagi bangsa.

Bacaan Lainnya

Saat itu industrialisasi mulai terjadi, namun tidak dibarengi dengan kondisi kerja yang layak. Perkembangan revolusi industri mulai menyebar, dari Inggris sampai Amerika. Sebelum tahun 1857 Amerika mengalami peningkatan ekonomi yang cukup tinggi. Namun, sesuai hukum perkembangan masyarakat, bahwa krisis ekonomi akan terjadi di sistem ekonomi yang hanya mengandalkan laba untuk kepentingan pribadi.

Tahun 1857, Amerika termasuk New York mulai di guncang krisis ekonomi yang sangat tajam. Sebelumnya Amerika juga pernah mengalami krisis pada tahun 1819, yang terkenal dengan sebutan “Panic Of 1819”. Di tahun 1857, krisis Amerika terjadi akibat menurunnya ekspor makanan dan hasil bumi dari pantai timur AS ke Eropa. Di tambah lagi upah rakyat amerika masih rendah. Hal itu mengakibatkan barang menjadi over produksi.

Akibat menurunnya ekspor tersebut, banyak warga AS yang tinggal di pesisir timur berpindah ke barat (California dan sekitarnya) untuk mencari penghidupan baru. Mereka menggunakan kereta api untuk perjalanan. Alhasil bisnis jasa transportasi kereta api meraup untung besar, dan mendorong para bank untuk mengucurkan kredit ke perusahaan-perusahaan kereta api. Krisis ekonomi dimulai ketika para warga AS, yang sebagian besar merupakan petani, menemukan bahwa lahan di barat ternyata gersang dan tidak bisa dipakai untuk bercocok tanam, sehingga selanjutnya tidak ada lagi orang yang bepergian ke barat.

Ketika perusahaan kereta api tidak lagi memperoleh penumpang, maka mereka satu per satu mulai bangkrut, dan ikut menyeret bank yang memberi mereka pinjaman. Puncak dari krisis tahun 1857 ini terjadi ketika salah satu perusahaan asuransi terbesar di AS kala itu, Ohio Life Insurance, mengalami gagal bayar sebesar US$ 7 juta dan bangkrut, nilai yang sangat besar untuk ukuran saat itu.

Maka hal itu memicu keresahan rakyat amerika. Salah satunya adalah buruh pabrik garmen di New York yang mayoritas adalah perempuan. Akibat krisis ekonomi dan di tambah lagi akibat kondisi kerja yang tidak layak, upah rendah, dan jam kerja yang cukup panjang. Hal itu semakin membawa keresahan yang cukup tajam kepada rakyat Amerika khusus buruh pabrik garmen.

Mereka melakukan protes di jalan dan mogok kerja. Dengan cepat protes itu di sambut baik oleh lainnya. Pada 8 Maret 1908, sekitar lima belas ribu buruh di kota yang sama menuntut dikurangi jam kerja dan mendapatkan hak suara. Maka pada saat itulah 8 Maret mulai menjadi tanggal perjuangan kaum perempuan di setiap negara, dan PBB pun mulai meresmikan Sebagai hari perempuan internasional.

Perempuan Hari Ini

Di Indonesia, sekitar 55% berjenis kelamin perempuan dari total 257 juta jumlah rakyat Indonesia. Kaum perempuan tersebut tersebar di berbagai lapisan golongan masyarakat. Dari mulai sektor pertanian, industri sampai pemuda.

Karena kedudukan Indonesia yang masih belum merdeka sepenuhnya. Kaum perempuan juga masih menderita dan miskin. Hal itu di akibatkan karena negara republik Indonesia masih di kuasai oleh segelintir orang yang hanya ingin memperkaya diri sendiri. Apalagi kedudukan Indonesia hari ini juga masih berada masa setengah feodal. Dimana posisi kaum perempuan masih berada nomor dua.

Di pedesaan, kalangan kaum tani. Sekitar 7,4 juta adalah perempuan. Dimana kaum tani perempuan mengalami diskriminasi soal upah dalam hal bekerja di pertanian. Upah yang di berikan sangat rendah dan di bawah upah kaum laki-laki. Dalam 8 jam kerja pertama upah yang di terimah sekitar Rp. 20.000.

Tidak cukup disitu. Karena himpitan ekonomi, terkadang kaum perempuan di desa harus melakukan nikah dini.

Sedangkan di sektor industri. Dari 112 juta buruh, sekitar 43 juta adalah kaum perempuan. Data ILO menyebutkan, bahwa dalam hal upah buruh di sektor industri Indonesia mengalami kesenjangan sekitar 19%. Diluar itu, kaum buruh juga hari ini mendapatkan upah murah. Mereka hanya mendapatkan upah yang jauh dari kehidupan riil. Terkadang juga, di pabrik buruh perempuan mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi. Di colek pantat dan payudaranya dan mengalami pelecehan seksual secara verbal maupun non verbal. Dalam hal hak normatif, seperti cuti haid, melahirkan dan hamil tidak didapatkannya.

Dikalangan pemuda, kaum perempuan mengalami tidak terjaminnya lapangan pekerjaan. Sehingga masa depan mereka sebagai kaum perempuan intelektual berasa tidak berguna.

Kaum perempuan hari ini secara ekonomi dan politik mengalami tindasan yang cukup kuat dan ganda. Kaum perempuan masih menjadi kaum nomor dua. Bayang-bayang tindak kejahatan pun terus menghampirinya. Dalam enam tahun terakhir, ada lebih dari 1.500 kasus dilaporkan, di mana 227 merupakan kasus perkosaan dan 128 kasus pelecehan sosial. Jumlah faktual di masyarakat diyakini jauh lebih tinggi, karena perempuan masih enggan melaporkan kasus perkosaan atau pelecehan seksual yang dialaminya. Alasan utamanya adalah karena dalam proses hukum, perempuan akan kembali menjadi korban untuk kedua kalinya.

Apalagi kebijakan negara untuk melindungi perempuan pun jarang ditemukan. Partisipasi aktif 30% perempuan dalam tatanan negara adalah partisipasi palsu. Negara malah mengeluarkan peraturan yang memojokkan perempuan dan kehidupannya. Mulai dari menaikan kebutuhan hidup sampai membiarkan kekerasan terhadap perempuan terus terulang.

Saatnya Kaum Perempuan Menghimpun Diri Untuk Memperjuangkan Nasibnya

Persoalan-persoalan kaum perempuan tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Karena persoalan itu sudah menjadi keumuman dan persoalan yang terorganisir. Maka sangat penting bagi kaum perempuan untuk mengorganisasikan atau menghimpun dirinya dengan yang lain untuk secara bersama-sama melindungi dari ancaman dan bersama-sama menyelesaikan persoalan itu secara bertahap.

Kaum perempuan juga tidak haram untuk berbicara politik. Karena kehidupan mereka juga di jalankan oleh politik negara. Dari kenaikan gincu, baju sampai kebutuhan dapur. Kaum perempuan juga tidak harus di dapur, sumur, dan kasur. Kalian juga berhak berada dalam forum-forum rapat, diskusi dan kerja yang layak.

Maka perlu bagi kaum perempuan untuk memperjuangkan nasibnya. Karena hal itu tidak dilarang oleh agama atau peraturan apapun selagi bermanfaat untuk kehidupan bersama.

Banyak contoh kaum perempuan yang berjuang. Seperti Nusaibah di jaman nabi Muhammad, cut Nyak Dien di jaman penjajahan Belanda, sulami zaman kemerdekaan, dan harusnya kaum perempuan hari ini melanjutkan tugasnya.

Saatnya Kaum Perempuan menyatukan diri dan menunjukkan bahwa kaum perempuan tidak lemah dan tidak ingin jadi makhluk nomor dua.

Kaum Perempuan Bersatulah
Perjuangkan Nasibmu Bersama-Sama Dengan Rakyat Lainnya
Setara Dalam Hak, Setara Dalam Perjuangan.

Malang, 8 Maret 2017
Penulis: Kromo

==========
Baca juga beragam artikel yang lain terkait dengan Buruh Perempuan.

Pos terkait