Bogor, KPonline – “Ada kurang lebih sekitar 1500-an anggota Garda Metal Bogor yang terdata hingga akhir Pelatihan Dasar 9 Garda Metal Bogor pada 2017 yang lalu. Tetapi setiap Rapat Rutin Garda Metal Bogor, yang hadir hanya kurang dari sepertiganya.
“Apakah anggota Garda Metal Bogor sudah lupa dengan Sumpah Garda Metal-nya?” pernyataan sekaligus pertanyaan tersebut dilontarkan Ahmad Hapiji selaku Sekretaris Garda Metal Bogor.
Sebagai barisan garda terdepan dari FSPMI, Garda Metal selalu diharapkan dan ditunggu-tunggu kehadirannya.
Setiap agenda kegiatan organisasi, Garda Metal harus selalu hadir, karena sebagai salah satu pilar organisasi, Garda Metal menjadi penguat sekaligus perekat antar anggota, pilar dan perangkat organisasi.
Konsistensi dan militansi dari anggota Garda Metal harus terus diasah dan digerakan, agar tidak tumpul dan berkarat.
“Kalau memang sudah bosan menjadi anggota Garda Metal Bogor, silahkan koordinasi dengan Koordinator Lapangan masing-masing, silahkan mengundurkan diri dari Garda Metal Bogor,” tegas Mulyana selaku Ketua Divisi Aksi Garda Metal Bogor.
Tidak hanya anggota Garda Metal Bogor yang dipersilahkan mundur, Pengurus Garda Metal Bogor pun, yang sudah tidak mau aktif sebagai pengurus pun diminta untuk mundur.
“Pengurus itu cerminan anggotanya. Jadi kalau Pengurus Garda Metal Bogor malas, bagaimana jadinya dengan anggotanya?” Tambah Mulyana.
Mengabaikan surat instruksi organisasi memang sering terjadi, di Garda Metal ini merupakan suatu hal yang sangat tidak diharapkan.
Karena instruksi organisasi merupakan sebuah keharusan yang patut dijalankan dengan baik oleh setiap anggota FSPMI, terlebih-lebih oleh anggota Garda Metal. Karena militansi anggota Garda Metal harus
satu tingkat diatas militansi dari anggota FSPMI. Apa jadinya jika militansi anggota Garda Metal, dibawah atau meluntur militansinya dibanding dengan anggota FSPMI?
Simpang siur garis komando antara Pengurus Garda Metal PUK dengan Pengurus PUK pun menjadi pembahasan yang cukup krusial.
Perbedaan penafsiran garis komando antara sebagai anggota Garda Metal dengan sebagai anggota FSPMI, menjadi polemik di berbagai PUK-PUK SPA FSPMI Bogor.
Hal ini perlu diklarifikasi dan diluruskan, agar kesalah pahaman dan perbedaan pengertian garis komando, dapat dipahami oleh seluruh pihak.
Berbagai permasalahan akan terus terjadi, sehingga dibutuhkan kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Sehingga kesolidan dan kekompakan seluruh anggota FSPMI, terlebih-lebih anggota Garda Metal, terus terjalin.
Karena bagaimana pun juga, militansi anggota harus terus diasah dan ditumbuhkan, agar tidak tumpul dan berkarat. Militansi anggota sangat dibutuhkan dalam membangun organisasi yang kuat, tanpa militansi anggota yang kuat dan tangguh, kekuatan organisasi akan terus luntur dan melemah. (RDW)
Baca juga: Mengapa yang Bosan Jadi Anggota Garda Metal Disuruh Mundur? Apa Nggak Ada Cara Lain?