Kahar S Cahyono: Serikat Yang Tidak Mampu Menggelar Rapat, Semacam Pertanda Bahwa Ia Sedang Sekarat

Purwakarta, KPonline – Kelas pekerja atau kaum buruh adalah bagian mayoritas dari rakyat Indonesia. Namun, sebagian besar dari mereka saat ini masih hidup memperihatinkan. Padahal, dari merekalah ekonomi kita bersandar. Karena mereka adalah penggerak roda perekonomian nasional.

Sering kita saksikan, buruh masih menjadi bagian dari objek eksploitasi kaum pengusaha. Diantaranya, masih ada pekerja atau buruh yang mendapatkan upah jauh dari standarisasi hidup layak serta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kerap terjadi dan dilakukan oleh pengusaha tanpa alasan yang jelas.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, peran pemerintah harus hadir disini. Agar pekerja atau buruh tidak lagi menjadi objek eksploitasi.

Namun, selain peran serta pemerintah, tentu peran serta pekerja melalui serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) juga sangat menentukan. Dan menjadi peran penentu, dibutuhkan serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) yang berkualitas.

Menuju serikat pekerja atau serikat buruh yang berkualitas, bukanlah suatu hal yang mudah. Selain harus bisa menjaga kekompakan dan kesolidan dalam pergerakan, serikat pekerja atau serikat buruh juga harus mampu memberikan gagasan atau solusi.

Dan untuk membuktikan bahwa Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAMK-FSPMI) PT. Sumi Indo Wiring Systems dikategorikan sebagai serikat pekerja atau serikat buruh yang berkualitas, mereka mengadakan Konsolidasi Akbar secara rutin, yang selalu dihadiri oleh seluruh anggotanya.

Bahkan, Konsolidasi Akbar kali ini, berlangsung selama dua (2) hari di KC FSPMI Purwakarta. Sabtu-Minggu (8-9/8). Dan Kahar S. Cahyono selaku Vice Presiden Bidang Informasi, Komunikasi (Infokom) dan Propaganda FSPMI beserta anggota DPRD Purwakarta Didin Hendrawan S. E, ikut hadir dalam agenda tersebut.

Kahar S. Cahyono mengatakan, setiap konsolidasi memberikan pengalaman kepada kita, bahwa persatuan merupakan pangkal kekuatan. Dari sanalah berbagai capaian akan kita dapatkan.

“Bagi organisasi gerakan, rapat akbar seperti ini harus rutin diselenggarakan. Tidak hanya berbagi informasi, tetapi juga untuk merekatkan satu sama lain,” sambungnya.

Kemudian menurutnya, serikat yang tidak mampu menggelar rapat, semacam pertanda bahwa dia sedang sekarat.

Pos terkait